Lokomotif BB201: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan bagian deskripsi utama, dengan struktur yang disamakan dengan artikel lokomotif BB 200 yang merupakan saudaranya. |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 30:
Hadirnya 38 unit lokomotif [[CC201]] generasi I pada tahun 1976-1977 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Yogyakarta. BB 201 kemudian digunakan untuk menarik kereta api pengangkut [[semen]] [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]–[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]], serta kereta api ketel minyak rute Cilacap–[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]. Kemudian, 34 unit lokomotif CC201 generasi II yang diimpor tahun 1983-1984 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Purwokerto, untuk menarik [[kereta api Purbaya]] ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], pp) dan ''feeder'' Purbaya (Cilacap–Kroya, pp).
Meskipun bentuk lokomotif ini mirip dengan [[BB200|BB 200]], tetapi ada sedikit perbedaan. Daya mesin dan kecepatan untuk lokomotif ini lebih besar daripada BB 200, yakni 1.425 hp, dan mampu berlari hingga 120 km/jam. Selain itu, BB201 sejak awal produksinya sudah dilengkapi ''multiple unit box port'' dan ''dynamic brake'' (rem dinamik), sedangkan BB200 belum ada fasilitas tersebut; meskipun beberapa waktu kemudian BB200 dilengkapi dengan ''dynamic brake''. Posisi rem parkir BB201 ada di dalam sisi kiri kabin [[masinis]] menghadap ke ''short hood'', sedangkan BB200 di sisi kanan. Selain itu, tidak ada plat nomor di sisi kiri dan kanan lampu depan pada kedua ujungnya.
Berbeda dengan saudaranya, BB 200, lokomotif ini tidak mengalami rehabilitasi untuk memperpanjang masa pakai pada tahun 1984. Ini menyebabkan sejak dekade 90-an, BB 200 mulai tumbang dan memasuki dekade 2000-an, jumlahnya semakin sedikit. BB 200 juga mengalami nasib yang sama namun karena sempat mengalami repowering, maka memasuki dekade 2000-an BB 200 masih cukup sering berdinas pada banyak jenis kereta, termasuk kereta barang cepat sekalipun. Seiring dengan kebijakan PT Kereta Api Indonesia yang lebih memprioritaskan lokomotif diesel elektrik yang lebih baru seperti CC 201, CC 203, dan CC 204, baik BB 201 maupun saudaranya, BB 200 juga sama-sama tergeser posisinya.
|