Lokomotif D301: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farrell010427 (bicara | kontrib)
Perbaikan pada deskripsi utama serta bagian sejarah, dan penambahan bagian "Preservasi". Selain itu, struktur isi artikel dibuat mirip dengan artikel lokomotif D 300.
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
 
== Sejarah ==
Sebanyak 80 unit<ref>{{Citation|title=D 301 80 Sub Dipo PK|url=https://www.flickr.com/photos/35948175@N08/4368619811/|date=2010-02-18|accessdate=2019-11-10}}</ref> lokomotif D 301 hadir di Indonesia pada tahun 1962 dan digunakan untuk langsiran seperti halnya lokomotif [[D300|D 300]]. Sejak awal dinasnya, lokomotif ini memang diutamakan untuk dinas [[Langsir|langsiranlangsir]]an kereta api, menggantikan lokomotif uap kecil seperti [[C11]], [[C12]], [[C13]], [[C14]], dan [[C15]]. Kegiatan pelangsiran dipandu oleh juru langsir, dan dilakukan di wilayah stasiun atau di luar wilayah stasiun dengan mempertimbangkan tidak mengganggu perjalanan kereta api.
 
Meskipun demikian, terkadang kereta api jarak pendek dengan kecepatan rendah juga ditarik oleh lokomotif ini. Lokomotif D 301 sangat optimal untuk berjalan di jalur rel ringan (tipe R25 atau R33), karena beban gandarnya lebih ringan, dan karena inilah lokomotif D 301 (bersama saudaranya, D 300), sering digunakan pada jalur cabang yang pada umumnya memiliki jalur rel ringan.
Baris 33:
Lokomotif ini serupa dengan saudaranya, [[Lokomotif D300|D 300]], namun memiliki perbedaan pada beratnya, yakni D 300 memiliki berat yang lebih berat, 34 ton. Untuk memperpanjang masa pakai lokomotif ini, lokomotif D 300 dan D 301 kemudian mengalami ''repowering'' pada tahun 1992.
 
Seiring waktu, karena keterbatasan suku cadang, ditambah dengan kebijakan PT KAI yang kini menggunakan lokomotif jalur utama seperti CC 201 dan CC 203 untuk membantu dinasan langsir, ikut menggeser lokomotif langsir seperti D 300, D 301, dan BB 300. Jumlah lokomotif D 301 pun semakin berkurang, meskipun karena jumlahnya yang banyak, pengurangan jumlahnya tidak begitu terasa seperti D 300.
 
Namun, pada akhirnya lokomotif D 301 pada akhirnya memiliki nasib yang lebih beruntung dari D 300 karena hingga kini masih digunakan untuk dinasan langsiran walaupun hanya dilakukan di dalam lingkungan Balai Yasa (bengkel kereta) seperti di Balai Yasa Manggarai dan Yogyakarta. Sementara 1 unit lokomotif yaitu D 301 24 beroperasi sebagai lokomotif penarik kereta wisata di [[Museum Kereta Api Ambarawa]].<ref>{{Cite web|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/55394/locomotive-sunday-d-301-pelangsir-tangguh-yang-mulai-tergantikan|title=Locomotive Sunday: D 301, Pelangsir Tangguh yang Mulai Tergantikan|last=Aditya|first=Reza|date=2016-06-12|website=KAORI Nusantara|language=en-US|access-date=2019-11-10}}</ref>