Makanan rumahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori, terutama gula, diketahui memicu dikeluarkannya dopamin oleh neuron otak kita. Dopamin menghasilkan sinyal yang membuat otak mengira kejadian yang positif atau merasa mendapatkan penghargaan. Hal ini menimbulkan rasa ingin menikmatinya lebih banyak lagi. Dalam kehidupan primitif, ini mendorong kita berusaha lebih keras untuk memburu dan mengumpulkan lebih banyak makan seperti ini. Naluri ini tetap dipertahankan dalam kehidupan modern meskipun bahan makan seperti ini semakin berlimpah, sehingga tidak lagi membutuhkan upaya keras untuk mendapatkannya. Ini akan berujung kepada rasa candu kepada makanan manis. <ref>[https://www.livescience.com/how-sugar-affects-body-brain.html ''How sugar affects body brain''.] dari situs livescience.com</ref>
==Preferensi gender==
Ada perbedaan antara pria dan wanita dalam memandang masakan rumahan. Pria cenderung menyenangi masakan hangat, berlemak, dan masakan berat. Ini karena mengingatkan mereka kepada perasan dimanja. Sementara wanita menyenangi makanan ringan seperti cokelat dan es krim, karena mengingatkan kepada makanan yang tidak sulit dibuat dan mudah dibersihkan.<ref>[ Wansink, B; Cheney, M; Chan, N (2003). ''Exploring comfort food preferences across age and gender''. Physiology & Behavior. 79 (4–5): 739–47. doi:10.1016/S0031-9384(03)00203-8. PMID 12954417.</ref>
==Variasi di beberapa negara==
|