Simo, Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k jml desa
Baris 28:
Simo memiliki pasar kebutuhan sehari-hari yang buka setiap hari dan buka secara besar di hari pasaran Pahing, pasar hewan di Pasar Simo yang buka juga setiap Pahing dan pasar hewan di Karangjati yang ramai pada hari Pahing dan Kliwon. Di sebelah utara Karangjati terdapat pegunungan yang dinamakan Gunung Madu. Di sini terdapat banyak goa peningalan jaman Jepang tepat disisi jalan raya. Pemandangan luas ke arah kota Surakarta dapat dinikmati dari daerah ini. Simo juga memiliki berbagai tempat peninggalan bersejarah yang cukup menarik untuk dijadikan tempat wisata. Yaitu gunung madu dan gunung tugel yang mempunyai daya tarik tersendiri, tapi sayang pemerintah daerah setempat belum terlalu memberikan perhatian kepada kawasan ini.
 
Kenyataan bahwa simo adalah kota pelajar sangat nampak nyata, dapat dilihat dari banyaknya sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan bahkan perguruan tinggi yang berdiri di daerah ini, mulai dari sekolah negeri, swasta, sampai sekolah khusus yang berbasis keagamaan. Prestasi kecamatan simo dapat dikatakan cukup membanggakan, dimana SMU Muhammadiyah 1 Simo pernah meraih juara no 1 untuk cerdas cermat tentang perkoperasian tingkat Jawa Tengah pada tahun 1990 dan mewakili Jawa Tengah untuk tingkat nasional, SMA Negeri 1 Simo telah meraih gelar no 2 terbaik se-Jawa Tengah pada Tahun Ajaran 2006 kemarin. Selain itu SMP Negeri 1 Simo adalah sekolah yang tertua di daerah ini yang telah menghasilkan alumni-alumni yang berpretasi yang telah menyebar di seluruh Indonesia. Diantaranya DR.Ir.Djoko Hermanianto, MSc salah satu alumni dari Jerman yang sampai sekarang sebagai Dosen di IPB - Bogor. Beliau adalah asli putra seorang petani yang berada di Dusun Pulung - Kelurahan Gunung - Kecamatan Simo.
 
Sebagai kota pelajar, elemen masyarakat di Simo telah melengkapi diri dengan mendirikan sebuah perpustkaan umum yang didirikan oleh LSM Pemuda Bangun Sejahtera (PBS). LSM ini didirikan oleh putra daerah setempat, yakni AB Wahyudi alis Mas Gembong Mantri Garem, alumnus SMP Negeri 1 Simo. Perpustakaan PBS diresmikan oleh Bupati Boyolali, Drs. H Srimoelyanto, 18 September 2006. Lokasi perpustakaan berada satu kompleks dengan kecamatan. Saat ini, perpustkaan PBS mengoleksi buku tak kurang dari 10.000 buku.Kiprah LSM PBS yang didirikan oleh mantan Ketua PWI Cabang Jateng, H Bambang Sadono SH MH dan mantan Sekretaris PWI Cabang Jateng, Wahyudi, patut disambut gembira dan positif, khususnya para pemuda yang pernah menamatkan pendidikannya di kota kecil tersebut.