Ratib Saman Lingga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sri Naila (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Warisan budaya menggunakan HotCat
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Ratib''' merupakan sejenis zikir,puji-pujian kepada Allah SWT, yang diucapkan berulang-ulang. Mengucapkan Kalimat La Illahaillallah, biasa dilakukan setelah sholat fardhu, baik dengan jahar atau dengan sir. Ratib saman merupakan amalan tarikat Saman (ajaran Abd. Karim al- saman). Sebelum pelaksanaan Ratib saman, berbagai perlengkapan tasbih cendana dan garahu korek api dan sebuah lilin, serta air putih dipersiapkan terlebih dahulu. Ratib saman biasanya dilakukan pada malam jum'at. Kemudian peserta yang berusia di atas 30 tahun duduk dan membentuk sebuah ligkaran sempura ( meyerupai posisi duduk dalam "tahyat akhir" yag dilakukan dalam sholat) selanjutnya pimpinan upacara menjelaskan apa yang dilakukan bukan untuk memuja Syeh Saman melainkan kepada Allah SWT, agar me-ridhoi ratib dan menurunkan malaikat beserta jin putih (Jin Muslim) untuk memerangi dan mengusir setan dari Desa Resun. Ratib Saman merupakan upacara adat yang berasal dari Desa Resun,Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Kepulauan Riau lalu menyebar kedaerah sekitarnya seperti Desa Rantau Panjang,Mereke,Daik.<ref>{{Cite book|title=Ratib Saman Lingga|last=Dwiari Ratnawati|first=Lien|publisher=Direktorat Jendral Kebudayaan|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==