Redenominasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 120.188.79.3) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 3:
Ketika terjadi redenominasi, data keuangan yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut harus disesuaikan. Contohnya, [[produk domestik bruto]] (PDB) Bank Sentral Nikaragua yang didokumentasikan dengan baik.<ref>[http://www.bcn.gob.ni/english/statistics/economy/indicators/0901/1-1.PDF Bank Central Nicaragua]</ref>
== Redenominasi rupiah ==
Dalam rangka menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, [[Bank Indonesia]] melakukan redenominasi. Redenominasi [[rupiah]] menentukan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga keselarasan sistem pembayaran di Indonesia. Berikut ini alasan redenominasi rupiah.
# Uang pecahan Indonesia yang terbesar saat ini adalah [[Rp100.000]] yang merupakan pecahan terbesar kedua di dunia setelah mata uang [[Dong Vietnam]] yang pernah mencetak 500.000 dong. Namun tidak memperhitungkan negara [[Zimbabwe]] yang pernah mencetak 100 triliun dolar Zimbabwe dalam 1 lembar mata uang.
# Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah dibandingkan mata uang lainnya, misalnya terhadap [[dolar]], [[euro]], dan uang global lainnya, bukan dalam hal substansi, melainkan identitas karena kekuatan mata uang Indonesia relatif stabil, cadangan devisa juga aman, inflasi terjaga (1 digit), investasi juga tidak ada persoalan, kinerja ekonomi Indonesia baik.
# Pecahan uang Indonesia yang selalu besar akan menimbulkan ketidakefisienan dan ketidaknyamanan dalam melakukan transaksi, karena diperlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga terjadi ketidakefisienan dalam transaksi ekonomi.
|