Makam Arung Palakka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Labbiri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Oemar Sabri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''[[Makam Arung Palakka]]''' merupakan tokoh pejuang yang berasal dari tanah [[Bone|Bone.]] Situs pemakaman terletak di Kampung [[Bontobiraeng, Bontonompo, Gowa|Bontobiraeng,]] Kelurahan [[Katangka]], Kecamatan [[Somba Opu]], Kabupaten [[Kabupaten Gowa|Gowa]]. Terdapat 21 jumlah makam tua yang masih dapat dikenali namanya. Situs makam ini digunakan sebagai situs pemakaman oleh Raja Kerajaan Bone XIV (1667-1696) yang bernama La Tenritatta' [[Arung Palakka]] yang wafat pada tanggal 6 April 1698. Kemudian digunakan pula oleh [[Raja Gowa XX Sultan Ismail]] (1709-1711), wafat 101 April 1724 dan keluarganya yang mempunyai hubungan kekerabatan dengan Raja Bone XIV, Arung Palakka. Tokoh-tokoh lain yang dimakamkan di tempat tersebut adalah Sitti Hawa, Tumenanga ri Bontobiraeng [[Karaeng Pattingalloang|Karaeng Pattingaloang]] yang wafat pada 17 September 1654 dan [[Karaeng Matoaya|Karaeng Matowaya]]. Adapun makam-makam lainnya tidak diketahui siapa yang dimakamkan di dalamnya, karena tidak ada sumber lokal yang terpercaya.
 
== Tipe Jirat Pemakaman ==
Tata letak pada situs kompleks [[Makam Arung Palakka]], berjejer dari timur ke barat, secara keseluruhan terdapat empat [[tipe jirat makam]], yakni:
 
1) Tipe [[jirat cungkup kubah]] (A), yaitu makam dengan jirat berbentuk kubah sebanyak tiga buah. Kubah 1, yaitu kubah yang terletak di sisi barat dan di dalamnya terdapat makam Aru Palakka dan isterinya. Di dalam kubah terdapat dua buah makam dengan jirat berbentuk peti batu (F) dan masing-masing menggunakan dua buah nisan, yaitu nisan tipe balok polos (B1) untuk Arung Palakka dan nisan tipe menhir (D) untuk isterinya. Di dalamnya terdapat tiga buah makam jirat peti batu (F) dan nisan yang sudah direnovasi menggunakan semen, yaitu makam Karaeng Pattingaloang besama isteri dan anaknya. Kubah 3 yaitu kubah makam [[Karaeng Matowayya]] dan istrinya. Bentuk ukuran dan bahan sama dengan kubah 2.
 
2) Tipe [[jirat cungkup punden berundak]] (B), yaitu jirat makam yang merupakan perulangan bentuk dasar, semakin ke atas semakin kecil. Terdapat tiga buah jirat pundek berundak, semuanya terdiri dari lima teras, bahan dibuat dari bahan balok batu andesit.