Kabupaten Pati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.73.32.10 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot Tag: Pengembalian |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 43:
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan [[Kabupaten Grobogan]] dan [[Kabupaten Blora]]) terdapat rangkaian [[Pegunungan Kapur Utara]]. Bagian barat laut (perbatasan dengan [[Kabupaten Kudus]] dan [[Kabupaten Jepara]]) berupa perbukitan. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang. Sungai terbesar adalah [[Sungai Juwana]], yang bermuara di daerah [[Juwana, Pati|Juwana]].
Ibu kota Kabupaten Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur [[pantura]] Semarang-Surabaya, sekitar [[75]] [[km]] sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Jalur melewati Kota Pati ada dua: dalam kota dan jalur lingkar Pati. Kendaraan umum dan besar melalui jalan lingkar Pati. Sementara kendaraan pribadi dapat memilih antara jalan dalam kota yang cukup sempit atau jalur lingkar.
Terdapat sungai besar yaitu [[Sungai Juwana|Bengawan Silugonggo]] (Sungai Silugonggo). Saat musim penghujan seringkali sungai ini meluap. Tata kelola sungai ini ditangani oleh Balai Pengelolan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna). <ref>http://bpusdataru-seluna.jatengprov.go.id/sungai.php</ref>
Baris 57:
* Penguasa [[Kadipaten Carangsoka]], Adipatinya bernama: [[Puspa Andungjaya]], wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai [[Juwana]] sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. [[Adipati Carangsoka]] mempunyai seorang putri bernama [[Rara Rayungwulan]]
Kedua [[Kadipaten]] tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan [[Adipati Paranggaruda]] untuk meminang [[Rara Rayungwulan]] telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana (persyaratan) agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".
Untuk memenuhi ''bebana'' itu, [[Adipati Paranggaruda]] menugaskan penggede kemaguhan bernama [[Yuyurumpung]] agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan [[Kadipaten Carangsoka]] dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan Sondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada [[Raden Sukmayana]]. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.
Baris 65:
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan kemudian melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.
[[Adipati Yudhapati]] merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari [[Kadipaten Carangsoka]] memimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. [[Adipati Paranggaruda]], Yudhapati dan
Oleh [[Adipati Carangsoka]], karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan [[Rara Rayungwulan]] kemudian diangkat menjadi pengganti [[Carangsoka]]. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " [[Singasari]] ".
Baris 80:
=== Pati bagian Kerajaan Majapahit ===
[[Raja Jayanegara]] dari [[Majapahit]] mengakui wilayah kekuasaan para adipati itu dengan memberi status sebagai tanah
Bahwa [[Adipati Raden Tambranegara]] juga hadir dalam pisuwanan agung di [[Majapahit]] itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S. Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula yang lengkapnya berbunyi:
Baris 90:
=== Hari Jadi Pati ===
Kemudian diadakan seminar pada tanggal [[28 September]] [[1993]] di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se
Tanggai [[6 Agustus]] [[1323]] sebagai HARI JADI [[KABUPATEN PATI]] telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor: 2/1994 tanggal [[31 Mei]] [[1994]], sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh
== Pemerintahan ==
Baris 105:
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pati}}
Kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah [[Juwana, Pati|Juwana]] di sebelah timur, [[Tayu, Pati|Tayu]] di sebelah utara, dan [[Kayen, Pati|Kayen]] di bagian selatan. Untuk Juwana dan Tayu keduanya merupakan kota pelabuhan yang berada di pesisir [[Laut Jawa]]. Sedangkan sebagian Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo berada di bawah [[pegunungan Kendeng]]. Di Kayen pula, berdiri RSUD milik pemerintah kabupaten dan merupakan satu-satunya kecamatan di luar ibu kota kabupaten yang memiliki fasilitas RS milik pemerintah.
Baris 149:
* Pabrik Gula (PG) Trangkil <ref>http://pgtrangkil.com/main/profil/sejarah</ref>, di Desa Trangkil, [[Trangkil, Pati|Trangkil]]
* Pabrik Gula Pakis Baru, di Desa Pakis, [[Tayu, Pati|Tayu]]
* Industri
* Sentra industri berbahan kapuk randu, di Desa Karaban, Kecamatan Gabus (produk kasur, bantal, guling dll).
* Sentra padi dan kacang hijau, di Desa [[Jambean Kidul, Margorejo, Pati|Jambean Kidul]], [[Muktiharjo, Margorejo, Pati|Muktiharjo]], Margorejo Pati.
|