Stasiun Gambringan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Awalnya Stasiun Gambringan menggunakan sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik dan memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 4 sebagai sepur lurus arah Semarang-Jakarta dan Surabaya serta jalur 3 sebagai sepur lurus dari dan ke arah Solo. Sejak jalur ganda beroperasi, jalur 4 hanya difungsikan sebagai sepur lurus arah Surabaya saja, sedangkan jalur 5 yang juga dijadikan sebagai sepur lurus hanya digunakan untuk arah Semarang-Jakarta; jalur 3 dijadikan sebagai [[Sepur badug|jalur buntu]], sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Selain itu, sistem persinyalannya telah diganti menggunakan sistem persinyalan elektrik.
 
Sebelum beroperasinya [[Kereta api Sancaka Utara|KA Sancaka Utara]], jalur cabang ke arah Gundih–Solo sudahsempat jarang sekali dilalui kereta api semenjak tidak beroperasinya [[kereta api ketel|KA angkutan ketel/BBM]] ke [[Stasiun Cepu]] dan berstatus sebagai "jalur darurat" yang hanya digunakan apabila segmen Gundih–Brumbung atau Gambringan–Brumbung mengalami gangguan.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/222987/pertamina-kurangi-pengiriman-pt-kereta-nelangsa|title=Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa|date=2010-02-02|newspaper=Tempo|language=id-ID|access-date=2018-07-18}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/ptka-tetap-negosiasi-pengiriman-bbm-via-kereta-api-ketel-1|title=PTKA Tetap Negosiasi Pengiriman BBM Via Kereta Api Ketel|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2010-07-11|newspaper=kontan.co.id|language=id|access-date=2018-07-18}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==