Lokomotif B50: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
'''Lokomotif''' '''B 50''' adalah [[lokomotif uap]] buatan pabrik [[Sharp Stewart]] di [[Inggris]]. Lokomotif dengan [[notasi Whyte]] 2-4-0 ini dioperasikan oleh [[Staatsspoorwegen]] di [[Jawa]], khususnya untuk lintas [[Jalur kereta api Madiun-Slahung|Madiun-Ponorogo]] untuk angkutan penumpang. Saat ini tersisa lokomotif B 50 04 di [[Taman Mini Indonesia Indah]] tender B 50 04 dipasangkan ke B 23 01 di [[Taman Mini Indonesia Indah]]
== Sejarah ==
Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) memulai pembangunan konstruksi pertama jalan rel dengan rute Surabaya Kota – Sidoarjo – Pasuruan (63 km) dan diresmikan pada tahun 1878. Pembangunan jalan rel ini diteruskan ke arah barat dengan rute Sidoarjo – Tarik – Kertosono – Madiun (141 km) yang selesai dibangun pada tahun 1882 dan Madiun – Solo Balapan (97 km) yang selesai dibangun pada tahun 1884. Jalur ini dianggap penting karena melalui wilayah dengan kondisi tanah yang subur yang kemudian menjadi tulang punggung industri gula. Selain terdapat perkebunan tebu dan pabrik gula, jalur ini juga melalui perkebunan teh, kopi, tembakau dan lain-lain.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=52|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
Untuk melayani rute ini, SS membeli 14 lokomotif uap B50 dari pabrik Sharp Stewart (Inggris). 14 lokomotif B50 didatangkan pada tahun 1880 – 1886. Lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kereta yang mengangkut hasil perkebunan dan penumpang. Pembangunan jalan rel kemudian dilanjutkan pada rute Madiun – Ponogoro (32 km) yang selesai dibangun pada tahun 1907 dan rute Ponorogo – Slahung (26 km) yang selesai dibangun pada tahun 1922. Sebagian besar lokomotif B50 berada di dipo lokomotif Madiun. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi kereta api di Sumatra Selatan, maka 3 lokomotif B50 milik SS dipindah dari Jawa ke Sumatra Selatan.
|