Antareja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Anantaraja''', atau yang lebih sering disingkat '''Antareja''', adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam ''[[Mahabharata]]'' karena merupakan asli ciptaan para pujangga [[Jawa]]. Ia merupakan putra sulung [[Wrekodara]] atau [[Bimasena]] dari keluarga [[Pandawa]].
Dalam [[Mahabharata]], '''Antareja''' adalah anak dari [[Werkodara]] atau [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dari istri keduanya Nagagini seorang putri Dewa Antaboga. Dikisahkan dia adalah seorang [[ksatria]] yang tangguh, sakti mandraguna.
 
Ia mempunyai dua orang saudara lelaki lain ibu, bernama Raden [[Gatotkaca]], putra Bima dengan Dewi [[Hidimbi|Arimbi]], dan [[Arya Anantasena]], putra Bima dengan Dewi Urangayu.
Dalam pewayangan klasik versi [[Surakarta]], Antareja merupakan nama lain dari [[Antasena]], sedangkan versi [[Yogyakarta]] menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja, selain [[Gatutkaca]]. Sementara itu dalam pewayangan zaman para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
Sejak kecil Anatareja tinggal bersama ibu dan kakeknya di ''[[Saptapatala]]'' (dasar bumi).
 
== Asal-Usul ==
Antareja adalah putra sulung [[Bimasena]] yang lahir dari Nagagini putri [[Batara Anantaboga]], dewa bangsa ular. Perkawinan Bima dan Nagagini terjadi setelah peristiwa kebakaran Balai Sigala-Gala di mana para [[Korawa]] mencoba untuk membunuh para [[Pandawa]] seolah-olah karena kecelakaan.
 
Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju [[Kerajaan Amarta]].
 
Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan menggunakan Naapakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah [[Subadra]] istri [[Arjuna]].
 
Tiba-tiba muncul [[Gatutkaca]] menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain.
 
Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu [[Burisrawa]].
 
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan [[Jawa]] biasa disebut dengan judul cerita ''Sumbadra Larung''.
 
== Kesaktian ==
IaAntareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Anatareja berkulit ''napakawaca'', sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi.
 
== Sifat ==