Ari Askhara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.72.213.255) dan mengembalikan revisi 16307358 oleh 118.137.109.40 |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 43:
Ari menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia berdasarkan RUPSLB Garuda Indonesia pada [[12 September]] [[2018]]. RUPSLB kali ini dihadiri oleh 223,2 miliar lembar saham atau 89,6 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia<ref name="ari-dream">{{cite web|url=https://www.dream.co.id/dinar/ari-askhara-diangkat-jadi-bos-baru-garuda-indonesia-180912j.html|title=Inilah Sosok Ari Askhara, `Pilot` Baru Garuda Indonesia|first=Arie Dwi|last=Budiawati|date=9 Desember 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref>. Ia dilantik bersama dengan Direktur Niaga, [[Pikri Ilham Kurniansyah]], Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, [[Muhammad Iqbal (eksekutif)|Muhammad Iqbal]], Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko, [[Fuad Rizal]], Direktur Human Capital, [[Heri Akhyar]], Direktur Operasi, [[Bambang Adisurya Angkasa]], Direktur Teknik [[I Wayan Susena]], dan Direktur Layanan, [[Nicodemus Panarung Lampe]]<ref name="ari-dream" />.
Ia mewarisi beberapa masalah seperti kerugian perusahaan pada semester I 2018 mencapai USD 116,857 juta, hubungan direksi dengan pilot dan serikat pekerja yang kurang baik, serta harga saham yang menurun<ref>{{cite web|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/3642745/pimpin-garuda-indonesia-ini-3-pekerjaan-rumah-ari-askhara|title=Pimpin Garuda Indonesia, Ini 3 Pekerjaan Rumah Ari Askhara|first=Septian|last=Deny|date=13 September 2018|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=liputan6.com}}</ref>. Ia berjanji akan menurunkan kerugian perusahaan hingga di bawah USD 100 juta, dan mengatakan akan fokus kepada
=== Pemalsuan laporan keuangan ===
Pada laporan keuangan tahun [[2018]], Garuda mencatatkan laba bersih sebesar USD 809,85 ribu. Angka ini melonjak tajam dibanding 2017, dimana perusahaan rugi sebesar USD 216,5 juta<ref name="palsu-okez">{{cite web|url=https://economy.okezone.com/read/2019/06/28/320/2072245/kronologi-kasus-laporan-keuangan-garuda-indonesia-hingga-kena-sanksi|title=Kronologi Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia hingga Kena Sanksi|first=Giri|last=Hartomo|date=28 Juni 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref>. Ternyata lalu ditemukan oleh dua komisiaris [[Chairal Tanjung]] dan [[Dony Oskaria]], bahwa Garuda Indonesia memasukkan keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi yang memiliki utang kepada perusahaan terkait pemasangan [[wifi]] yang belum dibayarkan<ref name="palsu-okez" />. Direksi dan semua yang terlibat sempat dipanggil oleh [[Bursa Efek Indonesia]] dan [[DPR]].
Akhirnya, laporan final menjelaskan bahwa laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018 tidak sesuai standar. Lalu [[Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|BPK]] menjatuhkan sanksi kepada Garuda Indonesia. [[Kementerian Keuangan Indonesia|Kementerian Keuangan]] memberikan sanksi kepada auditor mitra Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan, berupa pembekuan izi selama 12 bulan. [[Otoritas Jasa Keuangan]] juga memberikan sanksi pada Garuda Indonesia untuk membayar denda Rp 250 juta dan setiap direksi patungan membayar masing-masing Rp 100 juta<ref name="palsu-okez" />.
|