Makam Kuno Islam Nepo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Dalam naskah [[Aksara Lontara|lontara]] disebutkan bahwa unifikasi Nepo tersebut ditandai dengan mengangkat pemimpin pertamanya sebagai raja (arung) bernama Labonggo, putra bangsawan dari kerajaan Suppa’.Dari sumber tertulis maupun secara lisan menceritakan bahwa Nepo dan Kerajaan Tanete pernah menjadi kerajaan yang tangguh di wilayah Mallusetasi, walaupun belum setangguh dengan kerajaan Lima [[Ajatappareng|Ajatapparang]] sebagai kerajaan tetangga yang terletak disebelah utaranya.
 
Makam raja-raja Nepo berdasarkan tahun Hijriah sudah berusia sekitar 122 tahun ( 1897 – 2019), dengan ciri makam tersendiri yaitu adanya nisan dipasang pada bagian tengahnya atau pada bagian kepala yang dimakamkan, sehingga nisan tersebut memiliki arti dan kedudukan yang sangat penting. Arti penting dari pemakaian nisan tersebut tidak terlepas dari pengaruh tradisi [[Megalit|megalitimegalit]]i
 
Makam yang mendapat pengaruh megalitik memiliki unsur-unsur tradisi megalitik yang tertuang dalam pahatan dan bangunan sakral, memakai batu alam menyerupai [[Menhir Mahat|menhir]] atau bentuk patung yang sederhana. Keadaan tersebut mencerminkan berlangsungnya tradisi megalitik dalam masyarakat saat itu.