Ba'athis Irak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Lewo Alapen (bicara | kontrib)
k Sunting typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
Pada tahun 1979 Hussein menjadi Presiden Irak, [[Ketua Komando Dewan Revolusi]], Perdana Menteri dan Sekretaris Jenderal Komando Daerah Partai Ba'ath, selama gelombang protes anti-rezim di Irak yang dipimpin oleh komunitas [[Syiah]]. Partai Ba'ath yang [[sekuler]] secara kasar menekan protes. Perubahan kebijakan lain adalah kebijakan luar negeri [[Irak]] terhadap [[Iran]], yang merupakan negara mayoritas [[Muslim Syiah]]. Memburuknya hubungan akhirnya menyebabkan [[Perang Iran-Irak]], yang dimulai pada tahun [[1980]] ketika Irak melancarkan invasi skala penuh ke Iran. Setelah [[revolusi Iran]] tahun [[1979]], rakyat Irak percaya bahwa Iran menjadi lemah, dan dengan demikian merupakan sasaran empuk untuk [[militer]] mereka. Gagasan ini terbukti tidak benar, dan perang berlangsung selama delapan tahun. Perekonomian Irak memburuk selama perang, dan negara menjadi tergantung pada donasi [[asing]] untuk mendanai upaya perang mereka. Perang berakhir dengan jalan buntu ketika [[gencatan senjata]] dicapai pada tahun [[1988]], yang mengakibatkan status ''[[quo ante bellum]]''.
 
Ketika perang berakhiberakhir, Irak melihat dirinya di tengah-tengah depresi ekonomi, berutang jutaan [[dolar]] ke luar negeri, dan tidak mampu membayar [[kreditur]]. [[Kuwait]], yang sengaja meningkatkan produksi minyak setelah perang, mengurangi harga minyak internasional, yang selanjutnya melemahkan ekonomi Irak. Menanggapi hal ini, [[Saddam Hussein]] mengancam Kuwait. Negosiasi gagal, dan pada tanggal [[2 Agustus]] 1990, [[Invasi Irak ke Kuwait|Irak melakukan invasi ke Kuwait]]. Kecaman internasional menyebabkan [[Perang Teluk Persia]]. Irak kalah dalam perang ini dan [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) memprakarsai sanksi ekonomi setelah perang untuk melemahkan pemerintah Ba'athis. Kondisi ekonomi negara memburuk selama tahun 1990-an, dan pada pergantian [[abad ke-21]], perekonomian Irak mulai tumbuh lagi seperti beberapa negara yang mengabaikan sanksi PBB. Setelah [[serangan 11 September 2001]] [[Amerika Serikat]]di bawah Presiden [[George W. Bush]], memulai [[Perang Global Melawan Terorisme]], dan menjuluki Irak sebagai bagian dari "[[poros setan]]" . Amerika SerikaSerikat, bersama dengan beberapa negara-negara [[sekutu]] lainnya, menginvasi Irak pada Maret 2003, dan pemerintah Irak Ba'athis digulingkan kurang dari sebulan kemudian.
 
== Lihat juga ==