La Mboge: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rial Hadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Rial Hadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1:
{{rapikan}}
La Mboge adalah Pemimpin [[Pulau Tomia]] yaitu seorang Kepala distrik kedua atau masyarakat menyebutnya dalam bahasa Tomia dengan gelar Kapala Mansuana. La Mboge tidak bisa terlepas dari sejarah Pulau Tomia, beliau hidup pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada masa pemerintahannya La Mboge memindahkan pusat pemerintahan Distrik Tomia dari Desa Usuku ke Desa Waha, menata perkampungan baru faitii dan bontubontu, pembangunan mesjid waha, pengerjaan jalan fefa dannberbagai peninggalan yang masih bisa kita lihat. Sebelum menjabat beliau merupakan wakil dari Kepala Distrik pertama La Ode Tangi yang digelari Kapala Sumalama, namun setelah kepala distrik pertama wafat setelah menunaikan ibadah haji maka kemudian La Mboge dilantik oleh dewan sara/adat menjadi Kepala Distrik Tomia. Secara silsilah La Mboge merupakan keturunan bangsawan [[Kesultanan Buton]], dimana beliau merupakan anak dari La Ode Abu yaitu penguasa Benteng Patua yang merupakan anak dari La Ode Burukeni Taeni anak dari La Ode Tanda anak dari La Ode Guntu pendiri benteng patua utusan Kesultanan Buton merupakan anak dari
Sapati Yarona Lambelu Jengko seorang bangsawan Tanailandu. La Mboge wafat pada sekitar tahun 1940 an yang kemudian tampuh kekuasaan dilanjutkan oleh putra ke duanya yang bernama La Masinae yang dikenal dengan H.Ismail kemudian setelah beliau wafat maka kepemimpinan di lanjutkan oleh keponakannya yang bernama H.Muhammad Isa yang menjadi Kepala Distrik. Wilayah Distrik Tomia merupakan bentukan Pemerintah ((swapraja)) [[Kolonial Belanda]] berdasarkan persetujuan Kesultanan Buton, sehingga distrik Tomia masuk ke dalam 72 wilayah kadie Kesultanan Buton. Pemerintahan Distrik Pulau Tomia berakhir setelah terjadi perubahan sistem pemerintahan oleh Pemerintah Indonesia yang menjadikan wilayah Pulau Tomia menjadi Kecamatan Tomia.