La Mboge (Diperkirakan lahir pada pertengahan abad 18 didalam Benteng Patua yang dulunya sebuah perkampungan) adalah Pemimpin [[Pulaupulau Tomia]] yaitu seorang Kepala distrik kedua atau masyarakat menyebutnya dalam bahasa Tomia dengan gelar Kapala Mansuana. La Mboge tidak bisa terlepas dari sejarah Pulaupulau Tomia, beliau hidup pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Sebelum terbentuknya pemerintahan distrik diawal abad 19, masyarakat pulau Tomia terbagi menjadi tiga golongan etnis (Kawati) yaitu Kawatikawati Waha, Kawatikawati Tongano dan Kawatikawati Timu dimana tiap kawati dipimpin oleh meantu'u yang berpusat pada tiga benteng Patua, Suosuo dan Rambiranda. Pada masa pemerintahan La Mboge ia memindahkan pusat pemerintahan Distrikdistrik Tomia dari Desadesa Usuku ke Desadesa Waha, menata perkampungan baru faitii dan bontubontu, pembangunan mesjid waha, pengerjaan jalan fefa dan berbagai peninggalan yang masih bisa kita lihat sampai saat ini. Sebelum menjabat beliau merupakan wakil dari Kepalakepala Distrikdistrik pertama La Ode Tangi yang digelari Kapala Sumalama, namun setelah kepala distrik pertama wafat setelah menunaikan ibadah haji maka kemudian La Mboge dilantik oleh dewan sara/adat menjadi Kepalakepala Distrikdistrik Tomia. Secara silsilah La Mboge merupakan keturunan bangsawan [[Kesultanan Buton]], dimana beliau merupakan anak dari La Ode Abu yaitu penguasa Bentengbenteng Patua yang merupakan anak dari La Ode Burukeni Taeni anak dari La Ode Tanda anak dari La Ode Guntu pendiri benteng patua utusan Kesultanankesultanan Buton anak dari
Sapati Yarona Lambelu Jengko seorang bangsawan Tanailandu keturunan Sultansultan Murhum. La Mboge meninggal di desa Waha, tahunnya tidak diketahui pasti, berdasarkan sumber lisan diperkirakan beliau meninggal sekitar tahun 40-an, yang kemudian tampuh kekuasaan dilanjutkan oleh putra ke duanya yang bernama La Masinae yang dikenal dengan H.Ismail kemudian setelah beliau wafat maka kepemimpinan di lanjutkan oleh keponakannya yang bernama H.Muhammad Isa yang menjadi Kepalakepala Distrikdistrik terakhir. Wilayah Distrikdistrik Tomia merupakan bentukan Pemerintahanpemerintahan [[swapraja]] kolonial Belanda berdasarkan persetujuan Kesultanankesultanan Buton, sehingga distrik Tomia masuk ke dalam 72 wilayah kadie Kesultanan Buton. Pemerintahan Distrikdistrik Pulaupulau Tomia berakhir setelah terjadi perubahan sistem pemerintahan oleh Pemerintahpemerintah Indonesia yang menjadikan wilayah Pulaupulau Tomia menjadi Kecamatankecamatan Tomia.