La Mboge: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 4:
Pada masa pemerintahan La Mboge ia memindahkan pusat pemerintahan distrik Tomia dari desa Usuku ke desa Waha, menata perkampungan baru faitii dan bontubontu, pembangunan mesjid waha, pengerjaan jalan fefa dan berbagai peninggalan yang masih bisa kita lihat sampai saat ini. Sebelum menjabat beliau merupakan wakil dari kepala distrik pertama La Ode Tangi yang digelari Kapala Sumalama, namun setelah kepala distrik pertama wafat setelah menunaikan ibadah haji maka kemudian La Mboge dilantik oleh dewan sara/adat menjadi kepala distrik Tomia.
Secara silsilah La Mboge merupakan keturunan bangsawan [[Kesultanan Buton]], merupakan putra dari meantu'u Waha La Ode Abu
Sapati Yarona Lambelu Jengko seorang bangsawan Tanailandu keturunan Sultan Murhum. La Mboge meninggal di desa Waha, tahunnya tidak diketahui pasti, berdasarkan sumber lisan diperkirakan beliau meninggal sekitar tahun 40-an. Kemudian tampuh kekuasaan dilanjutkan oleh putra ke duanya yang bernama La Masinae yang dikenal dengan H.Ismail. Kemudian setelah H.Ismail meninggal maka kepemimpinan di lanjutkan oleh keponakannya yang bernama H.Muhammad Isa yang menjadi kepala distrik terakhir. ▼
▲La Mboge meninggal di desa Waha, tahunnya tidak diketahui pasti, berdasarkan sumber lisan diperkirakan beliau meninggal sekitar tahun 40-an. Kemudian tampuh kekuasaan dilanjutkan oleh putra ke duanya yang bernama La Masinae yang dikenal dengan H.Ismail. Kemudian setelah H.Ismail meninggal maka kepemimpinan di lanjutkan oleh keponakannya yang bernama H.Muhammad Isa yang menjadi kepala distrik terakhir.
Wilayah distrik Tomia merupakan bentukan pemerintahan [[swapraja]] kolonial Belanda berdasarkan persetujuan kesultanan Buton, sehingga distrik Tomia masuk ke dalam 72 wilayah kadie Kesultanan Buton. Pemerintahan distrik pulau Tomia berakhir setelah terjadi perubahan sistem pemerintahan oleh pemerintah Indonesia yang menjadikan wilayah pulau Tomia menjadi kecamatan Tomia.
|