Bani Tamim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 17:
}}</ref> Pada masa pra-Islam, Bani Tamim menetap di [[Nejd]], [[Yamamah]], [[Bahrain]], hingga Lembah [[Eufrat]].<ref name="Syauki" />
 
Bani Tamim adalah keturunan dari tokoh bernama Tamim bin Murr bin Udd bin Thabikhah (Amru), yaitu salah seorang anak [[Ilyas bin Mudhar]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=LRywDwAAQBAJ&pg=PA369&dq=banu+tamim+ibn+murr&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiS94K-u9PmAhXRb30KHTERApQQuwUILzAA#v=onepage&q=banu%20tamim%20ibn%20murr&f=false|title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 4: Kondisi Sosial - Budaya|last=Ali|first=Dr Jawwad|date=2019-02-01|publisher=Pustaka Alvabet|isbn=9786232200616|language=id}}</ref> Tabikhah bersaudara dengan [[Mudrikah bin Ilyas]], yang tak lain adalah salah seorang nenek moyang [[Nabi Muhammad]].<ref name="Syauki"/>
 
Bani Tamim masuk Islam pada tahun ke-2 Hijriah.<ref name="Syauki" /> Pada masa kekhalifahan [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]], sebagian Bani Tamim sempat murtad dan menolak mengeluarkan [[zakat]] karena terbawa ajakan [[Sajah binti al-Harits]], yang mengaku-aku dirinya sebagai seorang [[nabiah]].<ref name="Ibnu Katsir" /> [[Khalid bin Walid]] dengan bala tentara Muslim diutus untuk mengubah pendirian Bani Tamim, yang mana sekelompok kecil Bani Tamim tewas terbunuh namun sebagian besar kembali memeluk Islam.<ref name="Ibnu Katsir">{{cite book