Astasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Fixed typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
'''Aṭṭhaṅgasīla''' merupakan salah satu dari ajaran dasar [[moral]] [[agama Buddha]] yang diajarkan oleh [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] kepada para pengikutnya. Secara etimologi, kata Atthangasila sendiri berasal dari dua kata dalam [[bahasa Pali]] dan [[bahasa Sanskerta]], yaitu ''aṭṭhaṅga'' (Pali) atau ''aṣṭāṇga'' (Sanskerta) yang berarti delapan dan ''sīla'' (Pali) atau ''śīla'' (Sanskerta) yang berarti nilai moral. Dengan demikian, gabungan kedua kata ini dapat dimaknai sebagai ''Delapan Nilai Moral''. Atthangasila atau delapan nilai moral ini biasanya dijalankan oleh umat awam pada hari-hari perenungan dalam agama Buddha yaitu hari [[Uposatha]]. Dalam sabda [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]], dinyatakan bahwa menjalani delapan sila ini merupakan ''cara yang bijaksana untuk membersihkan pemikiran yang kotor''. Selain itu, pelaksanaan Atthangasila pun bertujuan untuk mengenalkan bagaimana kehidupan di dalam [[Wat (tempat ibadah)|biara]] kepada umat awam.
 
Penjelasan mengenai Atthangasila dapat dijumpai dalam Dhammika Sutta yang merupakan salah satu bagian dari Sutta Nipata.{{sfn |Tachibana |1992 |p=65}}. Berikut adalah isi dari Atthangasila.<ref>https://samaggi-phala.or.id/download/paritta/Paritta_Suci.pdf</ref>
 
Dalam bahasa Pali: