Tadashi Maeda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 42:
== Perumusan Naskah Proklamasi ==
Setelah Jepang dibom atom [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]] pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Kekalahan Jepang semakin dekat. Hal ini membangkitkan semangat pemuda Indonesia untuk segera mencapai kemerdekaan. Pada tanggal 12 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia yakni [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta]], dan [[Radjiman Wedyodiningrat]] dipanggil oleh Panglima Tertinggi Jepang di [[Asia Tenggara]], Marsekal [[Terauchi]] di markas besarnya di Dalat (sekarang [[Ho Chi Minh]] ) di [[Vietnam]]. Dalam pertemuan itu, Terauchi berjanji akan memberi bangsa Indonesia kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Radio Asia Raya mengumumkan kekalahan Jepang. Kaisar Jepang, [[Hirohito]] menyerah kepada Sekutu. Berita ini kemudian tersebar luas di seluruh kalangan pemuda dan rakyat Indonesia. Mereka ingin pelaksanaan kemerdekaan dilakukan secepat mungkin. Mereka itulah yang termasuk golongan muda. Tetapi disisi lain, golongan tua ingin agar kemerdekaan dilaksanakan sesuai janji Jepang agar menghindari adanya pertumpahan darah.
|