Emmy Saelan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
Di saat agresi militer ke dua Belanda terjadi, para pelahar sekolah tersebut membentuk laskar perjuangan dan bergerilya. Laskar perjuangan tersebut diberi nama [[Harimau Indonesia]].  Laskar pejuang tersebut dikepalai oleh [[Robert Wolter Monginsidi]] dengan anggota Emmy Saelan, dan Maulwi Saelan yang adalah adik Emmy Saelan. Maulwi Saelan inilah yang kemudian dikenal sebagai pengawal pribadi Bung Karno dan mantan kiper SPSI. Adik Emmy Saelan yang lain, yaitu [[Elly Saelan]] yang kemudian dikenal dengan nama Elly Yusuf, istri [[Andi Muhammad Yusuf|Jendral M. Yusuf]], mantan [[Menhankam Pangab]]. Aksi laskar perjuangan Harimau Indonesia tidak main-main, dari menembak hingga melempar granat ke rumah-rumah pembesar Belanda. Karena gerah dengan aksi-aksi laskar pejuang ini, Belanda pun mendatangkan [[Kapten Weterling]] yang terkenal kejam.
 
Kedatangan Kapten Wasterling ke Makasar memmpersempitmempersempit ruang gerak kaum muda pejuang di SMP Nasional. Penangkapan pun dilakukan secara besar-besaran. Sebelum kehadiran Westerling, proses belajar mengajar berlangsung dengan baik namun kedatangan Westerling membuat sekolah itu terpaksa ditutup.
 
Di laskar Harimau Indonesia, Emmy berperan memimpin [[laskar perempuan]] yang sekaligus juga bertugas di palang merah. Kulitnya yang putih membuat dia mendapat nama sandi "[[Daéng Kébo]]’. Daeng adalah panggilan sapaan di Makasar yang berarti “Kak”. Emmy lah yang menentukan aturan penggunaan sandi untuk mengenal sesama pejuang. Misal, bila ia memegang rambut dan orang yang dijumpai juga memegang rambut, maka berarti orang itu adalah sesama teman pejuang. Mantan komandan pasukan perempuan Makasar, Sri Mulyati juga mengisahkan bahwa Emmy Saelan adalah seorang yang haliahli menggunakan sandi.
 
Menjadi laskar pejuang di usia teramat muda benar-benar membutuhkan keberanian besar. Mana kala di usia remaja kita lebih senang berjalan-jalan dan bersenda gurau. Sosok Emmy Saelan justru bergabung dengan perjuangan yang penuh mara bahaya. Berterimakasihlah kita kepada para pejuang yang mengorbankan masa mudanya untuk kemerdekaan dari penjajah yang kini bisa kita rasai. Kisah perjuangan Emmy Saelan akan kita lanjutkan kembali, masih bersama saya Dias, setelah tembang manis yang satu ini. (lagu dan iklan)