Stasiun Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 24:
== Sejarah ==
Banyuwangi mulai menjadi incaran [[Staatsspoorwegen]] untuk menanamkan pengaruhnya. Hal ini jelas-jelas diperkuat dengan sulitnya mengangkut hasil bumi dari wilayah Banyuwangi sehingga dapat diekspor melalui pelabuhan di [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]]. Kesulitan-
Pada akhirnya, keputusan untuk membangun jalur kereta api mulai terwujud dengan mulai dibangunnya jalur baru Kalisat–Banyuwangi mulai tahun 1897. Jalur ini dibangun membelah gunung, melintasi dua terowongan, serta memiliki jembatan yang cukup dalam di petak Garahan–Mrawan.<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1903|title=de Vooltooiing van Spoorweg Kalisat-Banjoewangi|url=|journal=de Indische Gids|volume=25|issue=1|pages=653-655|doi=}}</ref> Jalur ini dibuka penuh untuk layanan umum pada tanggal 2 Februari 1903 oleh SS.<ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref> Begitu jalur ini dibuka, 3.000 kepala keluarga memutuskan untuk bertempat tinggal di pinggir rel di jalur ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya jalur kereta api sebagai penggerak ekonomi kala itu.<ref>{{Cite book|title=Java: geographisch, ethnologisch, historisch|last=Veth|first=P.J.|publisher=De Erven F. Bohn|year=1907|isbn=|location=|page=|first2=J.F.|last2=Snelleman|last3=Niermeyer|first3=J.F.}}</ref>
|