Antonius Gunardi Prayitna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
Babak selanjutnya dimulai saat ia diterima di Novisiat MSF Salatiga (sekarang menjadi Wisma Kana). Ketika itu, ada 22 novis yang merupakan gabungan dengan kelas yang dipimpin Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF. Setelah tahun novisiat berakhir, ia mengikrarkan kaul pertama di Gereja Keluarga Kudus, Wisma Nazareth, 31 Januari 1975. Hidupnya sebagai biarawan MSF semakin diasah dalam studi di IFT dan dalam komunitas. Proses perjalanan menggapai imamat berlanjut dengan aktivitas TOP (Tahun Orientasi Pastoral) tahun 1978 di Keuskupan Banjarmasin.
 
Hingga pada 6 Januari 1982 ia ditahbiskan menjadi Imam biarawan MSF bersama 4 orang rekannya yang lain, yaitu Mgr.[[Yustinus Harjosusanto]], MSF dengan Uskup penahbis, Mgr. W.[[Wilhelmus Joannes Demarteau]], MSF, Uskup Banjarmasin saat itu. Mimpi itu menjadi kenyataan. Masa studi dengan suka dan duka di Wisma Nazareth berakhir.
 
Diutus untuk Domba Ia mendapat tugas pertama sebagai pastor pembantu di Paroki St. Yusuf, Pati, tahun 1982-1983. Saat ia bertugas di paroki ini, umat yang ada berjumlah 2500 jiwa. Paroki ini berbatasan dengan Keuskupan Surabaya, dan terletak di area Pantura (Pantai Utara Jawa). Saat berada di paroki ini, ia bertugas memimpin Misa Kudus, mengunjungi umat, dan mendampingi orang muda.