Kepribadian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gen penentu kepribadian Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Gen penentu kepribadian Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 76:
Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan.<ref name="turun">Stein, M. B.; Jang, K. L.; Livesley, W. J. ''Heritability of Social Anxiety-Related Concerns and Personality Characteristics: A Twin Study'', New York: Viking, 2002. hal. 219-224.</ref> Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan [[malu]], rasa [[takut]], dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan.<ref name=turun/> Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.<ref name=turun/>
Menurut Matt Ridley, di lengan pendek kromosom 11, ada sebuah gen bernama D4DR. Gen ini merupakan resep untuk satu protein yang disebut reseptor dopamin, dan gen ini teraktifkan dalam sel-sel bagian-bagian tertentu otak tetapi tidak pada yang lain. Kekurangan dopamin dalam otak menyebabkan kepribadian yang enggan membuat keputusan dan dingin, dalam bentuk ekstrem, kasus ini dikenal sebagai penyakit Parkinson. Sebaliknya, kelebihan dopamin dalam otak membuatnya sangat ingin tahu dan bersemangat berpetualang. Pada manusia, kelebihan dopamin bisa langsung menyebabkan skizofrenia.<ref>{{Cite web|url=https://pusdabayat.com/genom/|title=Resensi Genom: Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab|last=admin|date=2020-01-04|website=Pusda Bayat|language=id-ID|access-date=2020-01-07}}</ref>
Gen ini merupakan resep untuk satu protein yang disebut reseptor dopamin, dan gen ini teraktifkan dalam sel-sel bagian-bagian tertentu otak tetapi tidak pada yang lain. Kekurangan dopamin dalam otak menyebabkan kepribadian yang enggan membuat keputusan dan dingin, dalam bentuk ekstrem, kasus ini dikenal sebagai penyakit Parkinson. Sebaliknya, kelebihan dopamin dalam otak membuatnya sangat ingin tahu dan bersemangat berpetualang. Pada manusia, kelebihan dopamin bisa langsung menyebabkan skizofrenia.
|