KRI Teluk Bintuni (520): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Menambahkan data untuk halaman ini. |
||
Baris 1:
[[Berkas:KRI Teluk Bintuni 520.jpg|jmpl|KRI Teluk Bintuni (520)]]
[[Daftar kapal perang TNI-AL|KRI]] Teluk Bintuni (520) adalah Kapal perang Republik Indonesia berjenis Landing Ship Tank (LST) terbesar yang dengan bangga merupakan karya anak bangsa. Kapal perang ini diproduksi oleh PT [[Daya Radar Utama
== Sejarah Pembuatan ==
Pengadaan KRI Teluk Bintuni (520) bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan kedaulatan Indonesia. KRI ini diproyeksikan memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]] ([[Komando lintas laut militer|Kolinlamil]]). Sementara pembuatannya oleh PT DRU merupakan salah satu bentuk pembinaan pemerintah terhadap industri dalam negeri agar mengurangi ketergantungan dalam pengadaan alutsista pada negara lain di masa yang akan datang<ref>{{Cite web|url=https://jakartagreater.com/kri-teluk-bintuni-resmi-operasional/|title=KRI Teluk Bintuni Resmi Operasional|last=Oleh|date=2014-09-28|website=JakartaGreater|language=id-ID|access-date=2020-01-10}}</ref>.
Pada 28 September 2014 bertempat di dermaga PT DRU Lampung diadakan upacara peluncuran KRI Teluk Bintuni dan pelantikan Komandan KRI Teluk Bintuni (520) kepada Letkol (P) Ahmad. M. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah [[Daftar Menteri Pertahanan Indonesia|Menteri Pertahanan Republik Indonesia]] periode 2009-2014, [[Purnomo Yusgiantoro]] <ref>{{Cite web|url=https://www.tni.mil.id/view-66113-upacara-peluncuran-kri-teluk-bintuni-dan-pelantikan-komandan-kri-teluk-bintuni-520.html|title=Upacara Peluncuran KRI Teluk Bintuni dan Pelantikan Komandan KRI Teluk Bintuni-520|last=admin|first=admin|date=1 Oktober 2014|website=Website Tentara Nasional Indonesia|access-date=10 Januari 2020}}</ref>.
KRI Teluk Bintuni (520) rampung dan diserahterimakan oleh PT Daya Radar Utama kepada Kementerian Pertahanan yang diwakili oleh Menteri Pertahanan RI periode 2014 - 2019, [[Ryamizard Ryacudu]] Pada 17 Juni 2015 di galangan kapal PT DRU unit Lampung<ref>{{Cite web|url=https://www.drushipyard.com/dru-serahkan-kapal-kri-teluk-bintuni-520/|title=DRU Serahkan Kapal KRI Teluk Bintuni 520|last=admin|website=Daya Radar Utama|language=id-ID|access-date=2020-01-10}}</ref>.
== Spesifikasi ==
KRI Teluk Bintuni (520) terbuat dari baja khusus produksi [[Krakatau Steel (perusahaan)|PT Krakatau Steel]] pada bagian hulu atau lambungnya. Dengan panjang 120 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 11 meter, kapal dapat membawa 4 unit LCVP (''Landing Craft, Vehicle, Personnel''). LST berbobot kosong 2300 ton ini mampu mengangkut 10 Tank Leopard, 476 orang (kru dan pasukan), serta 2 unit helikopter. Kapal memiliki ketahanan di laut selama 20 hari dan didesain agar mampu mendarat di pantai<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-2946495/ini-kri-teluk-bintuni-kapal-angkut-tank-leopard-buatan-dalam-negeri|title=Ini KRI Teluk Bintuni, Kapal Angkut Tank Leopard Buatan Dalam Negeri|last=Retaduari|first=Elza Astari|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-01-10}}</ref>.
KRI Teluk Bintuni (520) dilengkapi 2 [[helipad]] dan fasilitas [[Hangar|hanggar]]. Di bagian anjungan terdapat [[crane]] untuk memudahkan loading logistik dan kargo. Persenjataan untuk ''self defence'' adalah meriam bofors kaliber 40/L70 mm ditempatkan pada haluan, kanon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB ([[Senapan Mesin Berat|Senapan Mesin Berat)]] kaliber 12,7 mm.
KRI Teluk Bintuni (520) terdiri dari 7 lantai, berurutan dari bawah: ''bottom deck'' menjadi ruang khusus mesin kapal. Deck A adalah ruang tangki dan ruang pasukan, deck B ruang pasukan. Deck C & D untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck E merupakan ruang komandan dan para perwira. Deck F adalah ruang komando. Deck G, ''top deck'' menjadi tempat untuk meletakkan dua radar utama kapal<ref>{{Cite web|url=https://www.indomiliter.com/kri-teluk-bintuni-520-lst-terbesar-satuan-kapal-amfibi-tni-al/|title=KRI Teluk Bintuni 520: LST Terbesar Satuan Kapal Amfibi TNI AL|date=2014-09-06|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-01-10}}</ref>.
Berikut merupakan spesifikasi KRI Teluk Bintuni (520)<ref>{{Cite web|url=http://daftarkri.blogspot.com/2014/10/kri-teluk-bintuni-520.html|title=KRI Teluk Bintuni 520 - Kapal Perang TNI Angkatan Laut|website=KRI Teluk Bintuni 520 - Kapal Perang TNI Angkatan Laut|access-date=2020-01-09}}</ref>:
{| class="wikitable"
Baris 36 ⟶ 50:
2 Penangkis Serangan Udara Kaliber 2 mm
2 Senapan Mesin Berat Kaliber 12,
|-
|Akomodasi
Baris 44 ⟶ 58:
361 Pasukan
|}
== Misi ==
KRI jenis LST digunakan dalam misi operasi amfibi untuk bantuan bencana alam, operasi sosial atau kesehatan, juga difungsikan sebagai kapal markas. Beberapa misi KRI Teluk Bintuni (520), antara lain:
* Pada 25 Desember 2016, KRI Teluk Bintuni 520 bergerak menuju Bima, [[Nusa Tenggara Barat]] dari Pangkalan Utama TNI AL V Surabaya, Jawa Timur untuk dukungan kemanusiaan korban banjir bandang. Kapal perang ini membawa beberapa perlengkapan personel dan material, di antaranya: Batalyon Kesehatan Divif 2 Kostrad, 2 truk boks, 2 truk angkut, 1 ambulans, 1 set rumkitlap, dan 100 personel batalyon kesehatan. Ada pula Batalyon Kesehatan Marinir, 10 truk, 2 mobil dapur lapangan, dan 125 personel<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-3380152/kri-teluk-bintuni-bawa-pasukan-dan-bantuan-untuk-bantu-korban-banjir-bima|title=KRI Teluk Bintuni Bawa Pasukan dan Bantuan untuk Bantu Korban Banjir Bima|last=Khoiri|first=Ahmad Masaul|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-01-10}}</ref>.
* 25 Januari 2018, KRI Teluk Bintuni 520 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Suroto menggagalkan aksi perompakan terhadap kapal Tug Boat (TB) Dabo 105 di [[Selat Berhala]]. Selat Berhala merupakan perairan di antara Pulau Sumatera dan Pulau Singkep, kepulauan Riau.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180126101818-12-271716/pasukan-marinir-gagalkan-aksi-perompak-di-selat-berhala|title=Pasukan Marinir Gagalkan Aksi Perompak di Selat Berhala|last=Muzayyin|first=Arif Hulwan|website=nasional|language=id-ID|access-date=2020-01-10}}</ref>
== Referensi ==
|