Atapers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
== Latar belakang ==
Indonesia, khususnya [[Jabodetabek]] sempat memiliki masalah besar dengan atapers atau penumpang yang naik di atap kereta api. Meskipun demikian, sejak jaman Belanda hingga awal kemerdekaan dan berlanjut hingga sebelum krisis ekonomi tahun 1997-1998, penumpang yang naik di atap kereta sudah ada pada saat itu, baik di wilayah Jabodetabek maupun wilayah lainnya. Mulai awal dekade 90-an, atapers belum terlalu banyak namun penumpang yang bergelantungan di pintu kereta dan mengganjal pintu sudah sering terlihat. Sejak akhir dekade 1990-an, khususnya setelah krisis ekonomi tahun 1997-1998, atapers semakin banyak terlihat terutama pada KRL Jabodetabek.
Hal tersebut terjadi karena kota metropolis dengan penduduk 30 juta jiwa ini tidak memiliki sistem metro tunggal. Lalu lintas Jakarta adalah yang paling parah se-[[Asia Tenggara]], dan mungkin juga salah satu yang terburuk di dunia.
|