Antankarana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Sedang ditulis}} '''Antankarana''' adalah kelompok etnis yang mendiami Kota Antsiranana''',''' Madagaskar'''.''' ''Antankarana...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
== Identitas ==
{{Infobox ethnic group|group='''Antankarana'''|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een Antankarana vrouw uit het noordoosten van Madagascar in kleermakerszit TMnr 60027439.jpg|caption=Potret seorang dari Antankarana|population=|popplace='''Antsiranana'''|region1={{flag|Madagaskar}}|pop1=44.852|ref1={{Sfn|Middleton|1999|p=145|ps="They were, in the 1970's, the second smallest 'tribe', with a population of some 44,852 (...)."}}|pop2=|langs=[[Bahasa Malagasi]]|related=[[Rakyat Sakalava]], Orang [[Austronesia]]}}Antankarana dapat dilihat dalam dua sisi. Pertama lokatif, sebagai sebutan kepada orang-orang yang tinggal di daerah yang sama, seperti asal kata itu sendiri.{{Sfn|Middleton|1999|p=66|ps="In one sense, Antankarana is a geographic term, referring to any people who happen to live near the massive.}}<ref>{{Cite journal|last=Walsh|first=Andrew|date=2010-12-02|year=|title=What Makes (the) Antankarana, Antankarana? Reckoning Group Identity in Northern Madagascar|url=https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/0014184020042616?needAccess=true&|journal=Ethnos|language=en|volume=|issue=|pages=31|doi=10.1080/0014184020042616}}</ref> Kedua, merujuk pada sebuah suku atau etnis asli daerah Ankarana dengan bahasa dan tradisi sendiri.<ref>{{Cite journal|last=Bennett|first=Norman R.|date=1996-06-01|title=Philip M. Allen. Madagascar: Conflicts of Authority in the Great Island. (Nations of Contemporary Africa.) Boulder, Colo.: Westview. 1995. Pp. xiv, 254. $54.95|url=https://academic.oup.com/ahr/article/101/3/885/118756|journal=The American Historical Review|language=en|volume=101|issue=3|pages=885–886|doi=10.1086/ahr/101.3.885-a|issn=0002-8762}}</ref> Mereka tinggal di bagian paling utara Pulau Madagaskar dan mengaku sebagai keturunan orang [[Bangsa Malagasi|Malagasi]] dan [[Bangsa Arab|Arab]]. Mereka adalah bagian dari kelompok etnis [[Rakyat Sakalava|Sakalava]].<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/864747367|title=Encyclopedia of African Peoples.|last=The Diagram Group.|date=2013|publisher=Routledge|isbn=1-306-17389-2|oclc=864747367}}</ref> Secara historis, wilayah mereka terbentang dari ujung utara pulau di Antsiranana hingga ke pantai barat, termasuk Pulau Nosy Mitsio. Wilayahnya di timur sampai Sungai Bemarivo dan meluas ke selatan ke Desa Tetezambato.{{Sfn|Middleton|1999|p=148|ps="The kingdom extends in the north to Diego Suarez and the Bobaomby; in the east to the Bermarivo river; in the west to Nosy Mitsio; and in the south to Tetezambato (which is by the road to Nosy Faly)."}}
== Sejarah ==
Dinasti Sakalava di barat daya Madagaskar berdiri pada abad ke 16-17. Kerajaan ini meluaskan pengaruhnya hingga ke utara dan menghasilkan garis keturunan Zafin'i'fotsy (cucu putih/perak).{{Sfn|Gezon|2006|p=68|ps="The kingdom eventually expanded to the far north. The Zafinosty dynasty (grandchildren of white/silver, contrasting with the Zafinimena, or grandchildren of red/gold, to the south), out of which arose the Antankarana line, (...)"}} Kelompok ini berpisah dari Sakalava pada abad ke-16 setelah perselisihan dengan kelompok Zafin'i'mena (cucu merah/ emas) di selatan{{Sfn|Gezon|2006|p=68|ps="The kingdom eventually expanded to the far north. The Zafinosty dynasty (grandchildren of white/silver, contrasting with the Zafinimena, or grandchildren of red/gold, to the south), out of which arose the Antankarana line, (...)"}} yang berakhir dengan hak raja diambil oleh pihak Zafin'i'mena. Setelah ditolak haknya untuk naik takhta, Zafin'i'fotsy meninggalkan tanah air Sakalava di pantai barat daya untuk menetap di utara batas kontrol Sakalava.{{Sfn|Sharp|1993|p=78|ps="For example, in the past, Sakalava and Antanaraka mebers of one group. As a result of a dispute over royal succession, the Antanaraka split off and moved north, so that now Sakalava and Antanaraka are members of related yet separate descent groups."}} Raja Antankarana pertama, Kozobe (1614-39), mengklaim sebagian besar pulau utara sebagai wilayahnya, yang ia bagi menjadi lima provinsi yang masing-masing diperintah oleh salah satu putranya.{{Sfn|Gezon|2008|p=68b|ps="According to Laporte (1950), Kozobe's kingdom was vast, covering the whole northern are of (...). He sent his children to preside over five different governments in this area."}} Putranya Andriantsirotso (1692-1710) mendirikan kerajaan Antankarana, memimpin Zafin'i'fotsy lebih jauh ke utara ke daerah yang sekarang dilindungi negara sebagai Cagar Ankarana dan mendeklarasikan kedaulatannya di utara.{{Sfn|Gezon|2006|p=68c|ps="Laporte (1950) writes that at the time, Andriantsirotso first gave his subjects the name Antankarana. This was when the dynasty first considered separate from other Sakalava lines."}}
Di tahun 1790-an, kerajaan tetangga, Merina meluncurkan kebijakan ekspansi. Di tahun 1823, Ankara akhirnya dianeksasi meskipun dengan perlawanan yang sengit.{{Sfn|Gezon|2006|p=70|ps="In 1823, Antankarana submitted to his authority, despite strong resistance."}} Di saat raja Tsimiaro dan pengikutnya melarikan diri di tahun 1840, raja berikrar menjadi [[mualaf]] jika dia terlepas dari pasukan musuh. Dia dan pengkutnya selamat dan akhirnya menjadi pengikut Islam. Sejak saat itu, keluarga kerajaan Antankarana menganut Islam dan mengangkat orang keturunan [[Maroko|Moroko]] atau [[Bangsa Arab|Arab]] sebagai menteri atau penasihat.{{Sfn|United|1967|p=14|ps="According to tradition, the Antankarana king Tsimiaro, driven by his bailiwick in 1840 by the Hova, took refuge on Nosy Mitsio [island] and made a vow to become converted to Islam if God rid him of the Hova armies. (...). Since that time, the royal family has been Moslem (...), recruiting in addition a Comorian or Arab origin as "tale," or minister."}}
Ketika [[Prancis]] mengakui kedaulatan Malagasy pada tahun 1862, mereka mempertahankan protektorat Antankarana dan Sakalava yang telah mereka dirikan. Tsimiaro digantikan oleh putranya, Tsialana II, (1883–1924) yang lahir di Nosy Mitsio pada tahun 1843. Ia bekerja sama dengan Prancis selama perang melawan Merina (1883–1885).{{Sfn|Middleton|1999|p=148|ps="Tsimiaro I was succeeded by his first son, Tsialamna II. The French gave him a golden sabre."}} Keturunannya pun melanjutkan kerja sama ini.
Setelah Madagaskar memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1960, kegiatan pemerintahan hanya sedikit mengganggu pemerintahan Tsimiharo II atau penggantinya Tsimiaro III (1983– sekarang). Hal ini berubah setelah [[Albert Zafy]] (1991-96), seorang bangsawan Antankarana, terpilih sebagai presiden. Zafy berusaha mengurangi kekuasaan Raja Tsimiaro III, yang merespons dengan "mendeklarasikan perang" terhadap presiden baru. Kebuntuan ini berakhir dengan terpilihnya penerus Zafy, [[Didier Ratsiraka]], yang menetapkan kebijakan tanpa campur tangan terhadap tradisi pemerintahan lokal. Tsimiaro III kemungkinan digulingkan pada tahun 2004 setelah dugaan korupsi, dan Lamboeny III dipilih untuk menggantikannya. Namun, konflik berikutnya antara Tsimiaro III dan Lamboeny III mengembalikan atau mempertahankan posisi Tsimiaro III sebagai Raja Antakarana secara [[de facto]]. Dia terus memimpin upacara kerajaan tradisional Antakarana hingga hari ini dan juga mewakili kerajaan Antakarana di Madagaskar dan di luar negeri.<ref>{{Cite web|url=https://www.madagascar-tribune.com/Premier-congres-des-chefs,12872.html|title=Premier congrès des chefs traditionnels d'Afrique|date=2020-01-10|website=Madagascar-Tribune.com|language=fr|access-date=2020-01-10}}</ref>{{Sfn|Sharp|2002|p=162|ps="To them, his kingdom appeared sleepy and uninvigorated, especially when contrasted to the Antankarana, whose ruler, Tsimiaro III, had begun to revive and embellish a host of ceremonies."}}<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/614606565|title=The sacrificed generation : youth, history, and the colonized mind in Madagascar|last=Sharp, Lesley Alexandra.|date=2002|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-93588-4|location=Berkeley|oclc=614606565}}</ref>
== Budaya dan Kepercayaan ==
Budaya Antankarana mirip dengan budaya Sakalava. Agama tradisional mereka adalah ''tromba'' (pemujaan roh leluhur) dan kepercayan terhadap roh alam.{{Sfn|Sharp|1993|p=78|ps="Ceremonies are similar and at times indistinguishable: tromba ceremonies may include the same spirits,(...)"}} Mereka mematuhi berbagai ''fady'' (tabu leluhur), terutama beberapa yang berfungsi untuk melindungi satwa liar dan daerah hutan belantara.{{Sfn|Middleton|1999|p=211|ps="Often, these become the taboos (sandrana/fady) of a group, (...)"}} Ekonomi tradisional Antankarana berputar di sekitar perikanan dan peternakan, meskipun akhir-akhir ini mereka mengadopsi pertanian; banyak dari mereka yang bekerja di administrasi sipil, pendidikan, perdagangan dan bidang lainnya. Mayoritas orang Antankarana menganut agama [[Islam]]. Islam yang dipraktikkan oleh Antankarana sangat sinkretis dengan memadukan pemujaan leluhur tradisional dan adat istiadat setempat dan kepercayaan dengan hari libur besar dan elemen budaya yang ditiru dari budaya Muslim Arab{{Sfn|Middleton|1999|p=148|ps="On another occasion the king told us 80% of the Antankarana were Muslim; in actual fact the number is much less and the Islamic practice of many local Muslims is nominal."}}
== Referensi ==
Baris 21 ⟶ 29:
{{citebook|title=The possessed and the dispossessed : spirits, identity, and power in a Madagascar migrant town|last=Sharp|first=Lesley Alexandra|publisher=University of California Press|year=1993|isbn=978-0-520-91845-0|location=Berkeley|pages=|oclc=45729881|ref={{sfnref|Sharp|1993}}|url-status=live}}
{{Cite book|title=Translations on Sub-Saharan Africa: Issues 586-606|last=Service|first=United States Joint Publications Research|publisher=United States Joint Publications Research Service|year=1967|isbn=|location=|pages=|ref={{sfnref|Service|1967}}|url-status=live}}
{{Cite book|title=The sacrificed generation : youth, history, and the colonized mind in Madagascar|last=Sharp|first=Lesley Alexandra|publisher=University of California Press|year=2002|isbn=978-0-520-93588-4|location=Berkeley|pages=|oclc=614606565|ref={{sfnref|Sharp|2002}}|url-status=live}}
<br />
|