Berhala (Islam): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Kakbah +Ka'bah)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 63:
Berikut adalah beberapa berhala yang tidak begitu terkenal, namanya tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an, hanya disebutkan di dalam [[hadits]], [[literatur]] Arab klasik dan lain-lain. Diantaranya adalah:
 
*== '''[[Manaf]]''' {{br}} Berhala yang selalu dipuja oleh kaum wanita, tetapi ketika wanita sedang mendapat [[haid]], mereka dilarang mendekati berhala tersebut. Kaum Quraisy sering menamakan anak mereka dengan ''Abd al-Manaf'' (hamba Manaf), terutama di kalangan [[Bani Hudzail]]. Manaf memiliki arti "ketinggian" atau "tempat tinggi". ==
* '''[[Dzu al-Halaas]]'''<ref>Buku Kisah-kisah berhala musyrikin jahiliyah, Penerbit Gema Ilmu Yogyakarta tahun 2008, Hal. 69-70</ref>{{br}} Berhala berbentuk batu api putih yang dipahat dan di atas batu tersebut ada sesuatu yang berbentuk mahkota. Berhala ini disembah oleh [[Bani Daws]], [[Bani Khats’am]] dan [[Bani Bujailah]], di negeri [[Yaman]] dan di negeri Tabalah yang terletak antara [[Mekkah]] dan [[Madinah]]. Pelayan berhala ini adalah [[Bani ‘Umamah]] dari [[Bahilah bin A’shar]].
* '''[[Dzu as-Shara]]''' {{br}} Berhala yang berbentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan, disembah oleh suku Arab keturunan [[Ismail]], yaitu kaum [[Nabath|Nebayot]] dan kaum [[Duma]]. Dianggap sebagai "anak dari seorang gadis" dan "dewa kesuburan." Nama lain berhala ini adalah '''Dusares/Dzu Syura''', yang mendapat julukan "Sang Dewa Gunung Shara". Kabilah [[Bani al-Harits]] juga memiliki berhala ini.
* '''[[Dzu al-Kaffayn]]''' {{br}} Berhala milik Amr bin Hamamah dari [[Bani Daws]], yang dihancurkan oleh Thufayl bin Amr al-Dawsi atas perintah [[Muhammad]]. Berhala ini memiliki arti "dia yang memiliki kedua telapak tangan."
* '''[[Al-Fals]]''' {{br}} Berhala berbentuk manusia terbuat dari batu merah yang berada di tengah-tengah Gunung Aja. Pemelihara berhala ini adalah dari Bani Bawlan, Bawlan sendiri adalah salah seorang yang memulai penyembahan terhadap berhala ini. Keturunan dari Bani Bawlan terakhir yang menyembah berhala ini bernama Sayfi.
* '''[[Al-Ya'bub]]''' {{br}} Berhala para kaum Jadilah terletak di Thayyi. Sebelumnya mereka memiliki berhala yang berbeda, tetapi Bani Asad mengambilnya. Sehingga mereka mengadopsi al-Ya'bub sebagai penggantinya.
* '''[[Asaf dan Naylah|Asaf Naylah]]''' {{br}} Asaf bin Ya'la dan Naylah binti Zayd adalah sepasang kekasih dari Yaman, kemudian mereka melakukan ziarah ke Mekkah. Setibanya di Mekkah, mereka masuk kedalam Ka'bah dan mereka mengambil kesempatan untuk berzinah di dalamnya, ketika keadaan sepi. Kemudian mereka berubah menjadi 2 batu, yang pada akhirnya dibawa keluar dan ditempatkan di tempatnya masing-masing. Kedua batu itu kemudian di sembah oleh Bani Khuza'ah dan Quraisy, serta disembah pula oleh orang-orang yang datang berziarah ke Rumah Suci. Yang pertama kali mengadopsi berhala-berhala dan memberikan nama masing-masing, sesuai dengan tradisi yang sedang berlangsung di antara mereka, di antara Bani Ismail dan suku lainnya adalah Hudhayl bin Mudrikah.<ref>Ishtiqaq, p. 108.</ref>
* '''[[At–Thuraiya]]''' {{br}} Berhala yang dianggap sebagai dewa yang melimpahkan hujan. Thuraiya memiliki arti "yang ada dalam jumlah banyak".
* '''[[Jadd]]''' {{br}} Berhala yang sangat dihormati oleh orang-orang semit. Namanya diambil dari prasasti Nabath, tetapi dalam bentuk ''Gadda.''
* '''[[Kuthrā]]''' {{br}} Dianggap sebagai "dewa terkaya". Biasa digunakan sebagai nama anak lelaki oleh Suku Thai' "Abd Kuthrā".
* '''[[Awf]]''' {{br}} Berhala yang diangap sebagai "burung besar pemangsa".
* '''[[Quzah]]''' {{br}} Berhala dewa guntur, dianggap bisa melepaskan petir dari busurnya.
* '''[[Duwar]]''' {{br}} Berhala gadis yang biasa dikelilingi oleh wanita muda dalam prosesi pemujaan terhadapnya.
* '''[[Ri'am]]''' {{br}} Berhala yang berbentuk rumah pemujaan terletak di San'a milik Bani Rabi’ah bin Ka’ab bin Sa’ad bin Zaid, dan Manat bin Tamim.
* '''[[Rudha]]''' {{br}} Berhala yang dianggap sebagai dewi "perbuatan baik" atau "kemurahan hati". Berhala ini milik Bani Rabi’ah bin Ka’ab bin Sa’ad bin Zaid bin Manat bin Tamim.
* '''[[Al-Ka’abat]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Bakr bin Wail dan Taghib bin Wail, serta kabilah Iyad di daerah [[Sandad]].
* '''[[Sa’ad]]''' {{br}} Berhala milik Bani Kinanah, yaitu Bakr bin Kinanah, Malik bin Kinanah dan Mulkan bin Kinanah. Berhala ini berbentuk batu panjang, terletak di [[Pantai Juddah]].
* '''[[Syams]]''' {{br}} Berhala milik suatu kaum dari ‘Udzrah. Sering digunakan sebagai nama ''Abd Syams'' (Hamba matahari)
* ''''[[Amm-Anas]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Khawlan. Nama lainnya adalah ‘Umyanis.
* '''[[Al-Uqaysir]]''' {{br}} Berhala miliki Kabilah Qudi’ah, Lakhm, Judzam, ‘Amilah dan Ghathafan, terletak didaerah perbukitan [[Syria]].
* '''[[Nuhm]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Muzaynah, mereka biasa menamakan anak mereka dengan nama ''Abd Nuhm'' (Hamba Nuhm). Pemelihara berhala ini bernama Khuza'i bin 'Abd Nuhm.
* '''[[Su'ayr]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah ‘Anazah.
* '''[[Dzu al-Rijl]]''' {{br}} Berhala yang berarti "dia yang memiliki kaki".
* '''[[Al-Qalas]]'''<ref>Buku Kisah-kisah berhala musyrikin jahiliyah, Penerbit Gema Ilmu Yogyakarta tahun 2008, Hal. 68-69</ref>{{br}} Berhala milik [[Bani Thayyi’]] berhasil dihancurkan oleh pasukan perang dibawah kepemimpinan [[Ali bin Abu Thalib]]. Berhala ini juga disembah oleh penduduk Himyar dan Yaman di [[San'a]].
* '''[[Al-Qais]]'''<ref>Kitab Al-Atsnam min Abi al-Mundzir Hisyam bin Muhammad bin Al-Sa’b al-Kalbi (Cairo: Al-Dar al-Qaumiyah lil thaba’ah wa al-Nasyr, 1965),h.9.</ref> {{br}} Berhala yang disebutkan dalam prasasti [[Nabath]] dari [[Al Hijr]].
* '''[[Shai’ al-Qawm]]'''<ref>[http://www.angelfire.com/id2/yakos/Nama.htm Penggunaan Bahasa Arab, Khususnya Kata Allah, di lingkungan Kristen]</ref>{{br}} Berhala yang tertulis dalam prasasti [[Nabath]] dan [[Syria|Palmyra]], dianggap sebagai dewa [[perang]], sang malam, dan penjaga [[kafilah]]. Mendapat julukan "dewa yang tidak pernah minum anggur."
 
*== '''[[Dzu al-Halaas]]'''<ref>Buku Kisah-kisah berhala musyrikin jahiliyah, Penerbit Gema Ilmu Yogyakarta tahun 2008, Hal. 69-70</ref>{{br}} Berhala berbentuk batu api putih yang dipahat dan di atas batu tersebut ada sesuatu yang berbentuk mahkota. Berhala ini disembah oleh [[Bani Daws]], [[Bani Khats’am]] dan [[Bani Bujailah]], di negeri [[Yaman]] dan di negeri Tabalah yang terletak antara [[Mekkah]] dan [[Madinah]]. Pelayan berhala ini adalah [[Bani ‘Umamah]] dari [[Bahilah bin A’shar]]. ==
Berhala-berhala kecil seperti Dzu al-Halaas, Dzu as-Shara, Dzu al-Kaffayn dan Dzu al-Rijl biasanya diberi nama sesuai dengan nama tempat berhala itu berada.
 
*== '''[[Dzu as-Shara]]''' {{br}} Berhala yang berbentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan, disembah oleh suku Arab keturunan [[Ismail]], yaitu kaum [[Nabath|Nebayot]] dan kaum [[Duma]]. Dianggap sebagai "anak dari seorang gadis" dan "dewa kesuburan." Nama lain berhala ini adalah '''Dusares/Dzu Syura''', yang mendapat julukan "Sang Dewa Gunung Shara". Kabilah [[Bani al-Harits]] juga memiliki berhala ini. ==
=== Penduduk Ninawa (Yunus) ===
 
*== '''[[Dzu al-Kaffayn]]''' {{br}} Berhala milik Amr bin Hamamah dari [[Bani Daws]], yang dihancurkan oleh Thufayl bin Amr al-Dawsi atas perintah [[Muhammad]]. Berhala ini memiliki arti "dia yang memiliki kedua telapak tangan." ==
 
*== '''[[Al-Fals]]''' {{br}} Berhala berbentuk manusia terbuat dari batu merah yang berada di tengah-tengah Gunung Aja. Pemelihara berhala ini adalah dari Bani Bawlan, Bawlan sendiri adalah salah seorang yang memulai penyembahan terhadap berhala ini. Keturunan dari Bani Bawlan terakhir yang menyembah berhala ini bernama Sayfi. ==
 
*== '''[[Al-Ya'bub]]''' {{br}} Berhala para kaum Jadilah terletak di Thayyi. Sebelumnya mereka memiliki berhala yang berbeda, tetapi Bani Asad mengambilnya. Sehingga mereka mengadopsi al-Ya'bub sebagai penggantinya. ==
 
*== '''[[Asaf dan Naylah|Asaf Naylah]]''' {{br}} Asaf bin Ya'la dan Naylah binti Zayd adalah sepasang kekasih dari Yaman, kemudian mereka melakukan ziarah ke Mekkah. Setibanya di Mekkah, mereka masuk kedalam Ka'bah dan mereka mengambil kesempatan untuk berzinah di dalamnya, ketika keadaan sepi. Kemudian mereka berubah menjadi 2 batu, yang pada akhirnya dibawa keluar dan ditempatkan di tempatnya masing-masing. Kedua batu itu kemudian di sembah oleh Bani Khuza'ah dan Quraisy, serta disembah pula oleh orang-orang yang datang berziarah ke Rumah Suci. Yang pertama kali mengadopsi berhala-berhala dan memberikan nama masing-masing, sesuai dengan tradisi yang sedang berlangsung di antara mereka, di antara Bani Ismail dan suku lainnya adalah Hudhayl bin Mudrikah.<ref>Ishtiqaq, p. 108.</ref> ==
 
*== '''[[At–Thuraiya]]''' {{br}} Berhala yang dianggap sebagai dewa yang melimpahkan hujan. Thuraiya memiliki arti "yang ada dalam jumlah banyak". ==
 
*== '''[[Jadd]]''' {{br}} Berhala yang sangat dihormati oleh orang-orang semit. Namanya diambil dari prasasti Nabath, tetapi dalam bentuk ''Gadda.'' ==
 
*== '''[[Kuthrā]]''' {{br}} Dianggap sebagai "dewa terkaya". Biasa digunakan sebagai nama anak lelaki oleh Suku Thai' "Abd Kuthrā". ==
 
*== '''[[Awf]]''' {{br}} Berhala yang diangap sebagai "burung besar pemangsa". ==
 
*== '''[[Quzah]]''' {{br}} Berhala dewa guntur, dianggap bisa melepaskan petir dari busurnya. ==
 
*== '''[[Duwar]]''' {{br}} Berhala gadis yang biasa dikelilingi oleh wanita muda dalam prosesi pemujaan terhadapnya. ==
 
*== '''[[Ri'am]]''' {{br}} Berhala yang berbentuk rumah pemujaan terletak di San'a milik Bani Rabi’ah bin Ka’ab bin Sa’ad bin Zaid, dan Manat bin Tamim. ==
 
*== '''[[Rudha]]''' {{br}} Berhala yang dianggap sebagai dewi "perbuatan baik" atau "kemurahan hati". Berhala ini milik Bani Rabi’ah bin Ka’ab bin Sa’ad bin Zaid bin Manat bin Tamim. ==
 
*== '''[[Al-Ka’abat]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Bakr bin Wail dan Taghib bin Wail, serta kabilah Iyad di daerah [[Sandad]]. ==
 
*== '''[[Sa’ad]]''' {{br}} Berhala milik Bani Kinanah, yaitu Bakr bin Kinanah, Malik bin Kinanah dan Mulkan bin Kinanah. Berhala ini berbentuk batu panjang, terletak di [[Pantai Juddah]]. ==
 
*== '''[[Syams]]''' {{br}} Berhala milik suatu kaum dari ‘Udzrah. Sering digunakan sebagai nama ''Abd Syams'' (Hamba matahari) ==
 
*== ''''[[Amm-Anas]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Khawlan. Nama lainnya adalah ‘Umyanis. ==
 
*== '''[[Al-Uqaysir]]''' {{br}} Berhala miliki Kabilah Qudi’ah, Lakhm, Judzam, ‘Amilah dan Ghathafan, terletak didaerah perbukitan [[Syria]]. ==
 
*== '''[[Nuhm]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah Muzaynah, mereka biasa menamakan anak mereka dengan nama ''Abd Nuhm'' (Hamba Nuhm). Pemelihara berhala ini bernama Khuza'i bin 'Abd Nuhm. ==
 
*== '''[[Su'ayr]]''' {{br}} Berhala milik Kabilah ‘Anazah. ==
 
*== '''[[Dzu al-Rijl]]''' {{br}} Berhala yang berarti "dia yang memiliki kaki". ==
 
*== '''[[Al-Qalas]]'''<ref>Buku Kisah-kisah berhala musyrikin jahiliyah, Penerbit Gema Ilmu Yogyakarta tahun 2008, Hal. 68-69</ref>{{br}} Berhala milik [[Bani Thayyi’]] berhasil dihancurkan oleh pasukan perang dibawah kepemimpinan [[Ali bin Abu Thalib]]. Berhala ini juga disembah oleh penduduk Himyar dan Yaman di [[San'a]]. ==
 
*== '''[[Al-Qais]]'''<ref>Kitab Al-Atsnam min Abi al-Mundzir Hisyam bin Muhammad bin Al-Sa’b al-Kalbi (Cairo: Al-Dar al-Qaumiyah lil thaba’ah wa al-Nasyr, 1965),h.9.</ref> {{br}} Berhala yang disebutkan dalam prasasti [[Nabath]] dari [[Al Hijr]]. ==
 
*== '''[[Shai’ al-Qawm]]'''<ref>[http://www.angelfire.com/id2/yakos/Nama.htm Penggunaan Bahasa Arab, Khususnya Kata Allah, di lingkungan Kristen]</ref>{{br}} Berhala yang tertulis dalam prasasti [[Nabath]] dan [[Syria|Palmyra]], dianggap sebagai dewa [[perang]], sang malam, dan penjaga [[kafilah]]. Mendapat julukan "dewa yang tidak pernah minum anggur." ==
 
== Berhala-berhala kecil seperti Dzu al-Halaas, Dzu as-Shara, Dzu al-Kaffayn dan Dzu al-Rijl biasanya diberi nama sesuai dengan nama tempat berhala itu berada. ==
 
=== Penduduk Ninawa (Yunus) ===
[[Berkas:Nineveh Nebi Yunus Excavation Bull-Man Head.JPG|jmpl|kiri|Sebuah berhala yang berhasil digali oleh para arkeologis di [[Iraq]].]]
[[Yunus]] diutus Allah untuk berdakwah di sebuah kota bernama [[Ninawa]] di kerajaan [[Asiria]], di mana penduduknya menyembah berhala [[Marduk]], [[Ishtar]], [[Nabu]], [[Syamas]] dan lainnya, sesuai dengan ajaran turun-temurun sejak zaman nenek moyang mereka. Ajaran-ajaran Yunus itu bagi para [[penduduk]] Ninawa merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan nenek moyang mereka, yang sudah menjadi [[adat]] kebiasaan mereka. Mereka menantang Yunus untuk menimpakan azab terhadap mereka, pada akhirnya Yunus pergi dengan marah sambil meminta Allah menghukum mereka.