Perang Napoleon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Orolenial (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 186:
* Tanggal [[2 Desember]] [[1804]], ketika Napoleon mengangkat dirinya sendiri sebagai [[kaisar]].
 
Peperangan era Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Waterloo]] (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang kedua. Beberapa sumber sejarah (terutama di Inggris) menamakan peperangan dari tahun 1792 sampai 1815 ini dengan nama '''[[Daftar Invasi#Perang Prancis Raya (1792-1815)|Perang Prancis Raya]]''', atau sebagai babak penutup dari [[Perang 200 Tahun]] antara Inggris dan Prancis<ref>Buffinton, Arthur H. ''The Second Hundred Years' War, 1689-1815''. New York: Henry Holt and Company, 1929.
</ref><ref>Crouzet, Francois. "The Second Hundred Years War: Some Reflections". ''French History'' 10 (1996), hal. 432-450.
</ref><ref>Scott, H. M. Review: "The Second 'Hundred Years War' 1689-1815". ''The Historical Journal'' 35 (1992), hal. 443-469.
Baris 199:
 
== Perang Inggris dan Prancis, 1803–1814 ==
Tidak seperti anggota koalisi lainnya, Inggris tetap berperang secara kecil-kecilan dengan Prancis. Dengan perlindungan dari armada lautnya yang sangat kuat, (seperti yang diucapkan Admiral Jervis "''Saya tidak menjamin bahwa Prancis tidak akan datang menyerang kita, tetapi saya menjamin bahwa mereka tidak akan datang lewat laut''"), Inggris dapat tetap mensuplai dan mengadakan perlawanan didaratdi darat secara global selama lebih dari satu dekade. Bala tentara Inggris juga menyokong pemberontak di Spanyol melawan Prancis dalam perang Peninsular pada tahun [[1808]]-[[1814]]. Dilindungi oleh kondisi alam yang menguntungkan, serta dibantu dengan pergerakan gerilyawan yang sangat aktif, pasukan Anglo-Portugis ini sukses mengganggu pasukan Prancis selama beberapa tahun. Puncaknya pada tahun [[1815]], tentara Inggris memainkan peran penting dalam mengalahkan pasukan Napoleon pada [[pertempuran Waterloo]].
[[Berkas:Jacques-Louis David 019.jpg|jmpl|200px|kiri|''Dimahkotainya Napoleon'' (dilukis oleh Jacques-Louis David)]]
Sebenarnya perjanjian damai (''[[Persetujuan Amiens]]'') antara Inggris dan Prancis telah disepakati pada tanggal [[25 Maret]] [[1802]]. Tetapi kedua belah pihak tidak pernah mematuhinya. Aksi militer kedua belah pihak selalu merusak perjanjian ini seperti misalnya Prancis ikut andil dalam kericuhan sipil di [[Swiss]] (''Stecklikrieg'') dan menduduki beberapa kota di Italia, sementara Inggris menduduki [[Malta]]. Napoleon juga berusaha mengembalikan hukum kolonial di laut. Pada awal ekspedisi ini kelihatan sukses, akan tetapi dengan cepat berubah menjadi bencana. Komandan Prancis, juga saudara ipar Napoleon dan hampir sebagian besar tentaranya meninggal akibat wabah penyakit kuning, dan juga karena serangan musuh.
Baris 217:
Pada bulan April 1805, Inggris dan Rusia menandatangani kesepakatan dengan tujuan mengusir Prancis dari Belanda dan Swiss. Austria ikut serta dalam aliansi ini setelah pencaplokan wilayah [[Genoa]] dan penobatan Napoleon sebagai Raja Italia pada tanggal [[17 Maret]] [[1805]].
 
Austria memulai peperangan dengan menginvasi Bayern dengan bala tentaranya yang berjumlah 70 ribu jiwa di bawah pimpinan ''[[Karl Mack von Leiberich'']]. Dengan segera tentara Prancis keluar dari Boulogne pada akhir Juli 1805 untuk menghadapinya. Keduanya bertemu di [[Pertempuran Ulm|Ulm]] ([[25 September]] – 20 Oktober). Napoleon mengepung tentara Mack memaksanya menyerah. Dengan dikalahkannya tentara Austria di utara [[pegunungan Alpen]] (tentara lainnya di bawah pimpinan Adipati Agung Charles berputar balik sehingga bertemu tentara Prancis lainnya pimpinan marsekal André Masséna di Italia), Napoleon menduduki [[Wina]]. Jauh di belakang garis suplainya, ia berhadapan dengan bala tentara Austria-Rusia yang lebih besar di bawah komandan [[Mikhail Kutuzov]], juga kaisarKaisar [[Alexander I dari Rusia|Alexander dari Rusia]] turut serta. Pada tanggal [[2 Desember]], Napoleon menyerbu gabungan tentara dua negara ini yang berada di [[Moravia]], [[Pertempuran Austerlitz|Austerlitz]] (inilah kemenangan terbesar Napoleon). Napoleon hanya kehilangan 7 ribu tentaranya, sementara kerugian tentara gabungan sekitar 25 ribu jiwa.
 
Austria menandatangani kesepakatan Pressburg pada tanggal [[26 Desember]] [[1805]] dan keluar dari koalisi. Perjanjian ini meminta Austria menyerahkan [[Venesia]] kepada Kekaisaran Prancis yang meliputi Italia dan Tyrol sampai dengan Bayern.
Baris 227:
Koalisi keempat terbentuk beberapa bulan setelah runtuhnya koalisi ketiga dan terdiri dari Prusia, Rusia, Saxon, Swedia, dan Inggris. Pada bulan Juli 1806, Napoleon membentuk [[Konfederasi Rhein]] untuk menyatukan negara-negara kecil di Jerman.
 
Akibat terpecahnya kerajaan-kerajaan Jerman, dan atas desakan Napoleon, Kaisar [[Franz dari Jerman dan Austria|Franz II dari Austria]] menyatakan bubarnya [[Kekaisaran Romawi Suci]] yang dipimpinnya pada tanggal [[6 Agustus]] [[1806]]. Sejak itu berakhirlah suatu imperium longgar bangsa-bangsa Jerman yang berlangsung hampir selama 850 tahun.
 
Karena tidak bisa menerima hal ini, [[Friedrich Wilhelm III]] dari Prusia, yang merupakan anggota imperium, pada bulan yang sama membuat keputusan yang berani dengan menyatakan perang secara terpisah melawan Prancis dan negara-negara koalisi. Di bulan September, Napoleon menggerakkan seluruh pasukannya yang berada di timur Rhein. Napoleon sendirilah yang mengalahkan tentara Prusia di [[Pertempuran Jena|Jena]] pada tanggal [[14 Oktober]] [[1806]], dan [[Louis Nicolas Davout|Marsekal Davout]] mengalahkan lainnya di [[Pertempuran Auerstädt|Auerstädt]] pada hari yang sama. Sekitar 160 ribu tentara Prancis (jumlah yang bertambah terus seiring dengan kemenangan-kemenangan yang diraih Napoleon) menyerang Prusia dengan strategi yang jitu disertai pergerakan yang cepat, sehingga berhasil menghancurkan kekuatan militer yang lebih besar dan kuat yaitu sekitar seperempat juta tentara Prusia; dengan korban jiwa 25 ribu orang, menahan sekitar 150 ribu orang, menyita 4 ribu artileri, serta lebih dari 100 ribu [[musket]] di Berlin.