KRI Pulau Rempang (729): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah teks |
menambah teks dan pranala |
||
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
'''KRI Pulau Rempang (729)''' merupakan salah satu kapal yang dimliki oleh pemerintah negara [[Indonesia|Republik Indonesia]]. Kapal ini
== Penamaan ==
Nama KRI Pulau Rempang-729 disesuaikan dengan daftar riwayat kapal dengan satu hal yang
Ditinjau sejak awal sejarah perkembangan kapal-kapal survei Dishidros yang dimulai pada awal tahun 1960, dulunya kapal-kapal survei atau kapal riset yang termasuk dalam jajaran Hidros, yang juga difungsikan sebagai kapal perang sebenarnya merupakan kapal survei atau kapal riset. Kapal-kapal tersebut awalnya memiliki nomor lambung tersendiri yaitu 10 yang menandakan kapal tersebut adalah kapal survei atau kapal riset milik AL RepubIik Indonesia. Namun kini nomor lambung kapal-kapal survei tersebut telah digantikan dengan nomor lambung 9.<ref name=":0" />
Seluruh penamaan kapal perang milik TNI AL memang diawali dengan inisial KRI yang artinya Kapal Perang TNI AL. Di bagian depan dari badan kapal terdapat tulisan tiga angka yang merupakan kode nomor lambung kapal. Klasifikasi kapal perang TNI AL terbagi menjadi tujuh yang didasarkan pada fungsi kapal masing-masing. Kapal yang memiliki nomor lambung yang berawalan angka tujuh menandakan kapal tersebut merupakan satuan kapal ranjau. Kapal ini berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa ranjau yang berada di laut. Sementara itu, penamaan kapal tersebut diperoleh dari nama-nama pulau yang ada di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4129200/menilik-fungsi-kapal-perang-tni-al-dari-nomor-lambung|title=Menilik Fungsi Kapal Perang TNI AL dari Nomor Lambung|last=Liputan6.com|date=2019-12-09|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-01-13}}</ref>
== Fungsi ==
Fungsi awal KRI Pulau Rempang adalah sebagai kapal kelas kondor penyapu
== Data Teknis ==
Baris 12 ⟶ 16:
== Penanggung Jawab ==
Sebelumnya KRI Pulau Rempang berada di bawah tanggung jawab Mayor Laut (P) Jazim Aziz Mustikawan, S.T.. Pada 24 April 2014, tanggung jawab ini diserahkan kepada Mayor Laut (P) Agus Sutomo, S.T., pada acara serah terima jabatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL, Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos,. beserta Sekretaris dishidros Kolonel Laut (P) Eko Gudhi Wahyono, dan para pejabat teras Dishidros. Acara ini diadakan di Dermaga ''Jakarta International Container Terminal'' (JICT) [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref name=":2" /> Kapal ini mempunyai total 41 personel dengan 15 personel adalah peneliti dari TNI AL.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://jakartagreater.com/tni-al-lakukan-survei-pemetaan-di-teluk-sampit/|title=TNI AL Lakukan Survei Pemetaan di Teluk Sampit – JakartaGreater|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref>
Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros)
Satuan Surveihidros (Satsurveihidros) adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dishidros yang mempunya tugas utama yaitu melaksanakan pembinaan kepada unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Unit Survei. Selain itu mereka juga bertugas menyiapkan sarana dan prasarana penunjang kapal-kapal tersebut. Satuan ini juga melakukan pembinaan kemampuan para personel kapal dan peralatan organiknya guna melaksanakan Opssurta Hidros seusai dengan rencana dan program yang telah ditentukan sebelumnya. Kini Satsurveihidros mempunyai lima unut KRI dan empat unit Kapal Survei. Unit KRI yang secara khusus berada dalam jajaran Satsurveihidros merupakan jenis kapal Bantu Hidro-Oseanografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan BHO. Unit KRI Pulau Rempang (729) termasuk salah satu bagian dari unit ini.<ref name=":0" />
KRI yang berada dalam jajaran Satsurveihidros sebenarnya bukanlah jenis kapal survei namun karena banyaknya keterbatasan yang ada, TNI Angkatan Laut melakukan modifikasi terhadap kapal-kapal tersebut untuk dapat digunakan sebagai kapal survei. Bahkan pada awalnya, kapal-kapal tersebut termasuk jenis kapal tipe rumah sakit, kapal tunda samudera dan kapal penyapu ranjau. Ini menyebabkan nama dan nomor lambung dari kapal-kapal tersebut berbeda-beda, tetapi tetap memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu sebagai kapal survei.<ref name=":0" />
== Prestasi ==
Selama bertugas, KRI Pulau Rempang (729) telah melaksanakan tugas-tugas kemaritiman dengan prestasi yang baik. Kapal ini tercatat pernah membantu pencarian pesawat [[AirAsia|AirAsia QZ8501]] di [[Laut Jawa]] pada tanggal 12 Desember 2014<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-2789643/live-update-pencarian-airasia-qz8501-hari-ketiga|title=Live Update Pencarian AirAsia QZ8501 Hari Ketiga|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref> Selain itu, kapal ini juga pernah melakukan kegiatan Operasi Survei Pemetaan di perairan [[Teluk Sampit, Kotawaringin Timur|Teluk Sampit]], [[Kabupaten Kotawaringin]], [[Kalimantan Tengah|Provinsi Kalimantan Tengah]] pada tanggal 8 April 2016<ref name=":3" />
== Pengembalian Fungsi ==
▲Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) merupakan salah satu Badan Pelaksana Pusat Markas Besar Angkatan Laut yang berkedudukan langsung di bawah [[Kepala Staf TNI Angkatan Laut|Kasal]] dan memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanaografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun untuk kepentingan umum. Bahwa pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanigrafi tersebut dilaksanakan dalam bentuk suatu Operasi Militer selain Perang (OMSP) yaitu Operasi Survei dan Pemetaan Hidro-Oseanografi (Opssurta Hidros) yang dilaksanakan oleh unsur KRI (jenis Kapal Survei) dan Unit Survei yang berada di jajaran Dishidros dalam hal ini Satuan Surveihidros.
Sesuai dengan Renstra TNI Angkatan Laut, Dishidros dalam hal ini Satsurveihidros akan mendapatkan alokasi penambahan kekuatan khususnya KRI melalui pengadaan Alutsista kapal jenis BHO sebanyak 2 (dua) unit. Sedangkan secara bertahap 4 (empat) kapal BHO akan dikembalikan ke fungsi asasinya yaitu: KRI Leuser-924, KRI Pulau Rempang-729, KRI Pulau Rote-721, KRI Pulau Romang-723. Pengadaan Alutsista dilaksanakan secara bertahap dengan target akhir sebanyak 2 (dua) unit hingga pada tahun 2024. Menyikapi hal tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2024 Satsurveihidros akan memiliki 9 (sembilan) unit KRI jenis kapal survei, dengan demikian eksistensi dan keberadaan Satsurveihidros akan setara bahkan lebih dengan satuan-satuan lainnya pada Kotama Operasi TNI Angkatan Laut.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|