KRI Kelabang (826): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah teks |
menambah pranala |
||
Baris 5:
Sebelumnya, KRI Kelabang (826) bernama [[KRI Pulau Rondo|KRI Pulau Rondo (725)]].<ref>{{Cite web|url=https://militermeter.com/tni-al-pilih-frankenthal-class-sebagai-kapal-penyapu-ranjau-minehunter-terbaru/|title=TNI AL Pilih Frankenthal Class Sebagai Kapal Penyapu Ranjau (Minehunter) Terbaru|last=Ziyadi|first=A.|date=2017-09-12|website=MiliterMeter.com|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref>. Semua kapal perang milik TNI AL selalu diawali dengan inisial KRI yang menandakan bahwa kapal tersebut merupakan Kapal Perang TNI AL. Di sisi depan kapal akan selalu ditemukan tiga angka yang merupakan kode nomor lambung kapal. [[Klasifikasi]] kapal perang TNI AL telah dibagi menjadi nomor satuan 1 hingga 9 sesuai dengan fungsinya masing-masing. Nomor lambung kapal perang TNI AL memiliki tiga digit angka. Tiap nomor lambung mempunyai makna tersendiri. Kapal dengan nomor lambung yang berawalan angka tujuh menandakan kapal tersebut merupakan satuan kapal penyapu ranjau. Kapal ini berfungsi menyapu ranjau yang masih tersisa di laut. Penamaan kapal diperoleh dari nama-nama pulau yang ada dalam wilayah Indonesia. Kapal dengan nomor lambung yang berawalan angka delapan menandakan jenis kapal patroli. Nama kapal patroli TNI AL diperoleh dari nama ikan-ikan yang hidup di perairan Indonesia, termasuk salah satunya adalah KRI Kelabang (826).<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4129200/menilik-fungsi-kapal-perang-tni-al-dari-nomor-lambung|title=Menilik Fungsi Kapal Perang TNI AL dari Nomor Lambung|last=Liputan6.com|date=2019-12-09|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-01-13}}</ref>
Nama KRI Kelabang sendiri pernah digunakan, namun tanpa nomor lambung. Kapal pertama yang menggunakan nama ini merupakan buatan lokal yang diproduksi di kota Surabaya. Pembuatan kapal tersebut cukup lama, yaitu sejak tahun 1966 hingga tahun 1970. Kapal tersebut memilik bobot seberat 150 ton. Panjang kapal maksimal mencapai 39 meter dengan lebar maksimal 5,7 meter. Tinggi kapal maksmimal mencapai 1.8 meter. Kapal tersebut dilengkapi dengan tiga jenis persenjataan berukuran 1 x 40 milimeter, 1 x 20 milimeter, dan 4 x 12.7 milimeter (2 x 2). Kecepatan jelajahnya mencapai 21 knot. Kapal tersebut dipensiunkan pada tahun 1981 dan namanya digunakan kembali oleh KRI Kelabang dengan diberi penambahan nomor lambung 826.<ref>{{Cite web|url=http://tarombo-batak.automobile.web.id/id3/2-899-786/Daftar-Kapal-Perang-Tni-Al-Non_85622_tarombo-batak-automobile.html|title=Daftar kapal perang TNI-AL non-aktif|last=Batak|first=Tarombo|date=|website=
Penamaan KRI Pulau Rondo berasal dari nama [[Pulau Rondo]] yang merupakan pulau yang terletak di ujung utara [[Sumatra|Pulau Sumatera]] dan ujung barat [[Pulau Weh]]. Pulau ini merupakan perbatasan negara [[Indonesia]] dengan negara [[India]], tepatnya di [[Kepulauan Nikobar]], dan merupakan jalur pelayaran internasional.<ref>{{Cite web|url=https://lifestyle.okezone.com/read/2018/02/02/406/1853686/pulau-rondo-pulau-tidak-berpenghuni-penuh-misteri-di-ujung-sumatera|title=Pulau Rondo, Pulau Tidak Berpenghuni & Penuh Misteri di Ujung Sumatera : Okezone Lifestyle|last=Okezone|first=|date=2018-02-02|website=lifestyle.okezone.com|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref> Penamaan KRI Kelabang diperoleh dari nama hewan bertubuh kecil bernama [[kelabang]] atau [[lipan]] yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/asmi/5623e9b71d23bd3607261101/waspadai-kelabang-disekitar-anda|title=Waspadai Kelabang disekitar Anda|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2020-01-13}}</ref>
Baris 13:
== Kelas Kondor ==
Padwa awal tahun 1970, kapal penyapu ranjau kelas Kondor dirancang sebagai kekuatan pelindung [[Pakta Warsawa]]. Fungsi utamanya adalah untuk menyaingi armada kapal perang ''North Atlantic Treaty Organization'' (NATO), utamanya dalam tugas anti kapal selam. Kelas kondor diproduksi di galangan VEB Peenewerft, Wolgast pada tahun 1971. Selain berperan sebagai penyapu ranjau, kapal ini mempunyai tugas lain, yaitu sebagai armada kapal patroli. Kapal ini dilengkapi dengan teknologi deteksi [[sonar]] MG-11/Tamir-II yang digunakan dalam menjalankan tugas penyapuan ranjau. Penetralisiran ranjau yang berhasil terdeteksi dilakukan dengan menggunakan peralatan ''Double Oropesa Sweep''. Alat ini merupakan Alat Penyapu Ranjau (APR) mekanik yang dihubungkan dengan gunting ledak yang fungsinya menyapu ranjau jangkar. Kegunaannya untuk memotong rantai ranjau jangkar, sehingga bola ranjau jangkar yang tersapu APR ini akan mengapung di permukaan air laut. Bola ranjau tersebut dapat dimatikan oleh Tim EOD (''Explosive Ordnance Disposal''). Dalam pengoperasiannya APR ini ditunda oleh Kapal Penyapu Ranjau atau ''Tug Boat Low Magnetic''. Kemudian ada ''Mini Dyad Sweep'', yaitu APR yang berupa beberapa batang atau pipa [[Magnetisme|magnetik]] yang dapat membuat pengaruh medan magnet yang dapat ditunda pemakaiannya oleh Kapal Penyapu Ranjau. Rangkaian ''Mini Dyad Sweep'' dilengkapi pula dengan alat pembangkit suara sehingga dapat berperan ganda sebagai APR Akustik dan APR Magnetik. Berdasarkan strukturnya,
== Prestasi ==
Selama beroperasi, KRI Kelabang (826) telah menorehkan beberapa prestasi dalam bidang kemaritiman, di antaranya:
* Menangkap perompak kapal yang ingn merampas kapal MV Lucky Star 8 di [[Perairan internasional|perairan Internasional]] (26 Januari 2011)<ref>{{Cite web|url=https://indosmarin.com/kri-kelabang-berhasil-selamatkan-lucky-star-8-beserta-abk/|title=KRI Kelabang Berhasil Selamatkan “Lucky Star 8” Beserta ABK {{!}} Majalah Diving dan Kelautan Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref>
* Menyelamatkan para nelayan KM Barokah Jaya GT 2 di perairan [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]] (31 Januari 2016)<ref>{{Cite web|url=https://nasional.okezone.com/read/2016/01/31/337/1301265/tni-selamatkan-abk-kapal-setelah-sembilan-jam-terapung-di-laut|title=TNI Selamatkan ABK Kapal Setelah Sembilan Jam Terapung di Laut : Okezone Nasional|last=Okezone|first=|date=2016-01-31|website=nasional.okezone.com|language=id-ID|access-date=2020-01-13}}</ref>
* Menangkap Kapal KM Lama Sumber Baru di perairan [[Selat Malaka]] (26 September 2017)<ref>{{Cite web|url=https://www.jpnn.com/news/guspurla-koarmabar-tangkap-kapal-tanpa-dokumen|title=JPNN|last=53788620694|date=2017-09-27|website=www.jpnn.com|language=id|access-date=2020-01-13}}</ref>
* Menangkap Kapal TB JMS I di perairan [[Selat Sunda]] (9 Januari 2019)<ref>{{Cite web|url=http://rri.co.id/post/berita/621245/nasional/kri_kelabang826_tangkap_kapal_tanpa_siupal_di_perairan_selat_sunda.html|title=KRI Kelabang-826 Tangkap Kapal Tanpa SIUPAL Di Perairan Selat Sunda|website=rri.co.id|language=Indonesia|access-date=2020-01-13}}</ref>
== Referensi ==
|