Rian Harahap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jokerzzzz (bicara | kontrib)
k Referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k typo
Baris 24:
|image= }}
 
[http://m.riaupos.co/214021-berita--festival-sastra-sungai-jantan-harus-diapresiasi-masyarakat-riau.html] Rian Kurniawan Harahap, M.Pd, lahir di Pekanbaru, 5 Juli 1989, adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. ProfesiNamanya aatdikenal inimelalui adalahkarya-karyanya berupa [[puisi]] yang dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]], dan terangkum dalam berbagai [[antologi]]. Berbagai penghargaan dan prestasi telah diraihnya di antaranya Anugerah Penulis Naskah Terbaik 3 seorangdalam PraktisiFestival Sastra Sungai Jantan Kabupaten Siak pada tahun 2019, aktorperaih naskah puisi terbaik 1 dalam lomba menulis guru nasional yang ditaja Universitas Islam Riau pada tahun 2019, peraih terbaik 2 lomba naskah drama dlam festival sastra yang ditaja Fakultas Ilmu Budaya UGM. Naskah populer yang sering dipentaskan oleh berbagai kelompok teater di Indonesia adalah perempuan obrak-abrik. Dia juga aktif menulis cerpen dan penulisdimuat naskahdi berbagai surat kabar.
 
== ''' Karier ''' ==
Rian Kurniawan Harahap merupakan alumnus jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di Universitas Muhammadiyah Sumut, dan melanjutkan pendidikan Pascasarjana jurusan Administrasi Pendidikan di Universitas Riau, serta meraih gelar profesi guru profesional dari Universitas Negeri Medan.
 
Pernah terlibat belajar teater dengan Yondik Tanto, Fedli Azis, Kunni Masrohanti dan Marhalim Zaini. Dalam dunia panggung teater, dia merupakan aktor perwakilan Sumut dalam ajang (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) PEKSIMINAS 2010 di Pontianak, Kalbar, pernah menyutradarai beberapa pementasan "Tsunami" dan "Bujang Lapuk" tahun 2010 "Paranoia" tahun 2011 pada Festival Teater Mahasiswa Nasional V di Palembang dan mendapat penyaji terbaik III se-Indonesia. Dia juga turut hadir dalam pentas 'Sinting' pada gelaran Temu Teater Mahasiswa Nusantara, IX di Pekanbaru tahun 2011. Selanjutnya, pada gelaran tiap tahunan ini, dia ikut mementaskan karya dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara X di Purwokerto, dengan judul naskah ‘Lingkaran’ tahun 2012. Dia diundang dala, Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya, Padang pada tahun 2012; Dia ikut menjadi finalis sepuluh besar sayembara naskah drama terbaik Federasi Teater Indonesia pada tahun 2012.
Aktif bersama Marhalim Zaini mendirikan Rumah Kreatif Suku Seni Riau. Tulisan-tulisan berupa sajak, cerpen dan artikel kerap menghiasi media cetak nasional dan lokal seperti Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Riau Pos, Metro Riau, Pekanbaru Pos, Koran Riau, Analisa, Mimbar Umum, Medan Bisnis dan Waspada. Beberapa cerpen dan masuk FF antologi “Gurau-gurau bawah tanah” (Labsas, Medan; 2011) ; “Kampoeng Horas” (Leutika, Jogjakarta; 2011) dan kompilasi cerpen pilihan Sagang (Riau Pos, Dari Seberang Perbatasan; 2012); Kumcer 100 Tahun Cerpenis Riau (Disbudpar: 2014); Kumcer ‘Negeri Asap’ (Sagang:2014); Kumcer (Sagang: 2015).
 
Pada tahun 2012 pernah bermain dengan Teater Selembayung dalam lakon Melodi Pengakuan di Anjungan Seni Idrus Tintin. Semenjak itu, dia kerap tampil di Anjungan Seni Idrus Tintin. Adapun beberapa pentas naskah yang pernah dia jalani bersama Komunitas Seni Rumah Sunting dalam lakon “Sengketa Cinta” pada tahun 2013 di Siak Sri Indrapura, berlanjut ke kota Dumai, lalu ke Pekanbaru dan berakhir di Padang. Dia kembali mementaskan lakon dan naskah Jalang<ref>{{Cite web|url=https://www.halloriau.com/read-budaya-43134-2014-01-30-rumah-sunting-pentaskan-naskah-jalang.html|title=Rumah Sunting Pentaskan Naskah Jalang|last=www.halloriau.com|website=halloriau.com|language=Indonesia|access-date=2020-01-14}}</ref> pada tahun 2014 bersama komunitas seni rumah sunting dan mendapatkan antusiasme hingga 2000 penonton. Dia menjadi sutradara dalam lakon monolog ‘Kasir Kita’ di UIN Suska Riau pada tahun 2016, dia juga tampil bersama Teater Latah Tuah dalam gelaran Kenduri Teater Tradisi Sumatera 2017 dalam lakon Anak Mayat.
Rian Kurniawan juga merupakan aktor perwakilan Sumut dalam ajang (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) PEKSIMINAS 2010 di Pontianak, Kalbar. Menyutradarai beberapa pementasan "Tsunami (2010)" dan "Bujang Lapuk (2010) "Paranoia (2011)" di Palembang di FESTAMASIO V serta mendapat penyaji terbaik III se-Indonesia, SIGN THING dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara, IX di Pekanbaru (2011). Temu Teater Mahasiswa Nusantara X di Purwokerto, ‘Lingkaran’ (2012). Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya, Padang (2012); Finalis sayembara naskah drama terbaik Federasi Teater Indonesia (2012). Pentas naskah “Sengketa Cinta” (2013) di Siak, Dumai, Pekanbaru dan Padang dan naskah Jalang (2014). Monolog ‘Kasir Kita’ di UIN Suska Riau (2016), Anak Mayat (2017) dalam Kenduri Teater Tradisi Sumatera dan DILANGGAR TODAK (2018).
 
Perjalanannya sebagai aktor terus diasah, kali ini didapuk sebagai aktor dalam lakon Dilanggar Todak pada tahun 2018 dan bertempat di Anjungan Seni Idrus Tintin. Selain menjadi aktor, dia juga rajin menulis naskah drama, diantaranya bahkan sering dipentaskan oleh kelompok teater umum, kampus, dan sekolah. Naskah lakonnya yang sering dipentaskan antara lain, Perempuan Obrak Abrik, Jalang (meraih juara 2 lomba UGM) dan Jantan (meraih juara 3 lomba siak).
== ''' Reference ''' ==
 
* http://m.riaupos.co/214021-berita--festival-sastra-sungai-jantan-harus-diapresiasi-masyarakat-riau.html
== ''' Reference ''' ==
Aktif bersama Marhalim Zaini mendirikan Rumah Kreatif Suku Seni Riau. Tulisan-tulisan berupa sajak, cerpen dan artikel kerap menghiasi media cetak nasional dan lokal seperti Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Riau Pos, Metro Riau, Pekanbaru Pos, Koran Riau, Analisa, Mimbar Umum, Medan Bisnis dan Waspada. Beberapa cerpen dan masuk FF antologi “Gurau-gurau bawah tanah” (Labsas, Medan; 2011) ; “Kampoeng Horas” ( Leutika, Jogjakarta;, 2011) dan kompilasi cerpen pilihan Sagang (Riau Pos, Dari Seberang Perbatasan;, 2012); Kumcer 100 Tahun Cerpenis Riau (Disbudpar:, 2014); KumcerKumpulan cerpen ‘Negeri Asap’ (Sagang:, 2014); KumcerKumpulan cerpen majalah (Sagang:, 2015); Festival Sastra Sungai Jantan Siak tahun 2019.
 
* http://m.riaupos.co/214021-berita--festival-sastra-sungai-jantan-harus-diapresiasi-masyarakat-riau.html
*http://sastranesia.com/tag/cerpen-rian-harahap/
*https://www.halloriau.com/read-budaya-43134-2014-01-30-rumah-sunting-pentaskan-naskah-jalang.html