Flying-V: Perbedaan antara revisi

Flying V awalnya adalah ide mahasiswa [[Universitas Teknologi Berlin]], Justus Benad, selama proyek tesisnya di [[Airbus]] Hamburg.<ref name="tudelft" /><ref name="CNN2019-06-03">{{Cite web|url=https://www.cnn.com/travel/article/klm-flying-v-plane-scli-intl/index.html|title=Flying-V will carry passengers in its wings|last=CNN|first=Emily Dixon|date=2019-06-03|website=CNN Travel}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.jbenad.com/flyingv|title=The Flying V|author=Justus Benad}}</ref> Desainnya tidak sepanjang Airbus A350-900, tetapi memiliki rentang sayap yang sama. Ini memungkinkan Flying-V untuk menggunakan infrastruktur saat ini yang ada di bandara, seperti landasan pacu. Flying-V memiliki jumlah penumpang yang sama (314 orang) dalam konfigurasi standar dan jumlah kargo yang sama (160 m³). Pemimpin proyek di [[Universitas Teknologi Delft]], Dr. Roelof Vos berkata "Flying-V lebih kecil dari A350 dan memiliki area permukaan ''inflow'' lebih sedikit dibandingkan dengan volume yang tersedia. Hasilnya, resistensi berkurang. Itu berarti Flying-V membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk jarak yang sama."<ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/travel/2019/06/07/new-fuel-efficient-aircraft-design-squeezes-passenger-cabin-into-v-shaped-wings.html|title=New fuel-efficient aircraft design squeezes passenger cabin into V-shaped wings|last=Post|first=The Jakarta|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-01-15}}</ref>

 

 

== Referensi ==