Kabupaten Sumba Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Perbaikan data dan menambah referensi Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 5:
| ibukota=[[Waingapu]]
| luas=7000.5
| penduduk=
| penduduktahun= (
| kepadatan=
| kecamatan=22 Kecamatan
| kelurahan=-
| agama= [[Kristen
| kodearea=0387
| dau = Rp. 515.736.111.000.-
Baris 20:
| tanggal=1958
| motto=Matawai Amahu pada Njara Hamu
| kepala daerah=[[Bupati]]
| nama kepala daerah=Drs. Gidion Mbiliyora, M.S
| wakil kepala daerah=[[Wakil bupati]]
| nama wakil kepala daerah=Umbu Lili Pekuwali, ST, MT
| web=http://www.sumbatimurkab.go.id/
}}
Baris 91 ⟶ 93:
=== Agama ===
Sebagian besar penduduk di kabupaten ini menganut agama Kristen sebanyak
Meskipun keadaan tanahnya kurang subur, lebih dari separuh penduduk kabupaten Sumba Timur ini adalah [[petani]]. Selain itu ada juga yang bekerja sebagai peternak, pegawai, [[buruh]], [[nelayan]] dan lain-lain. Walaupun sektor pertanian menempati tempat pertama dalam pendapatan [[regional]], luas [[sawah]] yang bisa digarap baru 11 persen dari luas tanah kabupaten seluruhnya. Penggarapan sawah ini dilakukan dengan cara [[tradisional]] yang disebut ''renca'', yaitu pengerahan tenaga manusia dan kerbau dalam jumlah besar di atas tanah sawah yang akan ditanami. Kaki-kaki kerbau yang berjumlah puluhan ini digunakan sebagai pengganti bajak dan pekerjaan ''renca'' ini diawali dan diakhiri dengan upacara keagamaan (''ritus''). Kehidupan sehari-hari penduduknya pada dasarnya merupakan cerminan kehidupan agama tradisional mereka. Hal ini bisa dilihat saat mereka melaksanakan berbagai upacara [[adat]] berkenaan dengan daur hidup seperti [[upacara]] kelahiran (''habola''), perkawinan (''lalei'' atau ''mangoma'') dan kematian (''pa taningu'').
|