Idi Amin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 49:
[[Berkas:IdiAminTimeMagazine.jpg|jmpl|200px|Idi Amin pada sampul majalah ''[[TIME]]'' 7 Maret 1977, "''The Wild Man of Africa''"]]
[[Berkas:Idi Amin -Archives New Zealand AAWV 23583, KIRK1, 5(B), R23930288.jpg|jmpl|lurus|Idi Amin]]
Begitu Idi Amin berkuasa, [[Uganda]] menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada bulan [[Agustus]] [[1972]], semua orang [[Asia]] berkewarganegaraan Inggris (60.000 jiwa) [[Pengusiran orang India dari Uganda|diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda]]. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda". Yang kalang kabut tentu saja [[Inggris]], yang para pejabatnya buru-buru menghubungi [[Australia]], [[Selandia Baru]], dan negara-negara [[persemakmuran Inggris]] lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi [[Kenya]] dan [[Tanzania]] menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi. Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari [[Uganda]]. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu [[warga negara]] keturunan asing yang lahir di [[Uganda]] kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara (''stateless''). Ditambah lagi, [[India]], [[Pakistan]], dan [[Bangladesh]] (negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasai[[nasionalisasi]] perusahaan-perusahaan milik orang-orang [[Eropa]] di Uganda. Idi Amin memang benar benar "memusingkan banyak orang".
 
Akibat keputusan ini, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90 % perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda sendiri masih sangat [[agraris]] tradisional dan kurang kecakapan, modal, dan keterampilan. Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah direncanakan oleh Milton Obote karena dirasakan terlalu mencengkeram ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun, dengan alasan mempersiapkan orang Uganda.
 
Pemerintahan Uganda sedemikian kacaunya sehingga [[Komisi Hukum Internasional]] [[PBB]] melapor kepada sekjen [[PBB]] saat itu, [[Kurt Waldheim]] pada tanggal [[7 Juni]] [[1974]], yang isinya: "Uganda adalah negeri tanpa hukum". Salah satu puncak krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan [[Emmanuel Wakheya]] ke Inggris karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin.