Cikande, Serang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Faldi00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Nyimas Gamparan pun dengan gagah memimpin puluhan pendekar wanita untuk melawan [[Hindia Belanda|Belanda]]. Dengan menggunakan taktik [[Gerilya|perang gerilya]] untuk menghadapi pasukan Belanda, serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Nyimas Gamparan dan puluhan prajurit wanitanya membuat kewalahan pasukan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan banyak mengalami kerugian.
 
Berbagai cara pun dilakukan untuk menumpas pasukan Nyimas Gamparan termasuk menjalankan politik [[Politik pecah belah|devide et impera]]. Pihak VOC pun melirik [[Kartanata Negara|Raden Tumenggung Kartanata Nagara]] yang menjadi Demang di wilayah [[Jasinga, Bogor]] untuk menumpas para milisi yang tergabung di bawah pimpinan Nyimas Gamparan. Tumenggung Kartanata dijanjikan akan dijadikan penguasa di daerah [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]].
 
Iming-iming kekuasaan dari pihak kolonial tersebut disambut baik oleh [[Kartanata Negara|Raden Tumenggung Kartanata Nagara]]. Pasukan Raden Tumenggung Kartanata Nagara kemudian memukul mundur seluruh laskar Nyimas Gamparan di kawasan [[Pamarayan, Serang|Pamarayan]]. Nyimas Gamparan pun gugur. Jenazahnya disemayamkan di daerah [[Pamarayan, Serang|Pamarayan, Serang, Banten]].<ref>{{Cite news|url=http://www.netralnews.com/news/rsn/read/86684/ini...kisah.5.pendekar.asli.betawi.bante|title=Netralnews.com - Ini Kisah 5 Pendekar Asli Betawi-Banten yang Bikin Belanda Keder|last=Netralnews.Com|newspaper=netralnews.com|language=en|access-date=2017-10-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.bantencom.com/2016/11/dua-nyimas-pendekar-wanita-banten.html|title=Dua Nyimas pendekar wanita banten|website=bantencom|access-date=2017-10-01}}</ref>
 
Keberhasilan Ki Demang menumpas perlawanan Nyimas Gamparan pun mendapat anugerah dari Kompeni sebagai [[Rangkasbitung, Lebak|Bupati Rangkasbitung]] pertama ([[1830]]-[[1865]]) dengan gelar Raden Tumenggung Adipati Kartanata Nagara.