Bagaspati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q12473276
Wie146 (bicara | kontrib)
+info, refs
Baris 1:
Dalam kisah [[wayang|pewayangan]] [[Mahabharata]], '''Bagawan Bagaspati''' (alias '''Bambang Anggana Putra''' pada masa muda), adalah putra Resi Jaladara dari Pertapaan Dewasana, dengan Dewi Anggini, keturunan Prabu Citragada, raja di [[kerajaan Magadha]]. Pada mulanya Bambang Anggana Putra berwujud ksatria tampan, tetapi kerena terkena kutukan Sanghyang Manikmaya tatkala akan memperistri Dewi Darmastuti wujudnya berubah menjadi [[rakshasaraksasa]]. Ia kemudian menjadi [[brahmana]] di pertapaan Argabelah dan bergelar Bagawan Bagaspati.
 
Menurut lakon "Lahirnya Gandamana", pada mulanya Bagaspati adalah seorang raja di Kerajaan Nusabelah. Ketika menyerang negeri [[Pancala]], Prabu Bagaspati dikalahkan oleh Prabu Mandrapati, raja negeri [[Mandaraka]], yang saat itu tengah bertamu ke Pancala. Setelah ditaklukkan, Bagaspati diminta untuk menjadi pertapa, dan kemudian ia menjadi [[brahmana]] di pertapaan Argabelah dengan gelar Begawan Bagaspati. Ia belakangan bersahabat karib dengan Prabu Mandrapati, yang kelak menjadi besannya.<ref>{{aut|Soegiyanto}}. (2000). ''Kisah dinasti Bharata: leluhur dan masa muda Pandawa-Kurawa.'' Jilid '''3''': 84-98. Surakarta: CV Widya Duta.</ref>
Bagaspati sangat sakti. Ia memiliki Ajian Candrabirawa, sehingga tidak bisa mati kecuali atas kemauannya sendiri. Ia menikah dengan Dewi Dharmastuti, seorang hapsari atau [[bidadari]], dan memiliki puteri bernama [[Pujawati]]. Bagaspati mempunyai watak sabar, ikhlas, percaya akan kekuasaan [[Tuhan]], rela berkorban dan sangat sayang pada puterinya. Ia bersahabat karib dengan Prabu Mandrapati, raja negara Mandara yang merupakan saudara seperguruan.
 
Bagaspati sangat sakti. Ia memiliki Ajian CandrabirawaCandabirawa, sehingga tidak bisa mati kecuali atas kemauannya sendiri. Ia menikah dengan Dewi Dharmastuti, seorang hapsari atau [[bidadari]], dan memiliki puteri bernama [[Pujawati]]. Bagaspati mempunyai watak sabar, ikhlas, percaya akan kekuasaan [[Tuhan]], rela berkorban dan sangat sayang pada puterinya. Ia bersahabat karib dengan Prabu Mandrapati, raja negara Mandara yang merupakan saudara seperguruan.
Akhir riwayatnya diceritakan, karena rasa cintanya dan demi kebahagiaan putrinya, Dewi Pujawati, Bagaspati rela mati dibunuh [[Salya|Narasoma]] ([[Salya]]), menantunya sendiri. Sebelum tewas, ia menyerahkan [[Aji Candrabirawa]] kepada Narasoma.
 
Akhir riwayatnya diceritakan, karena rasa cintanya dan demi kebahagiaan putrinya, Dewi Pujawati, Bagaspati rela mati dibunuh [[Salya|Narasoma]] ([[Salya]]), menantunya sendiri. Sebelum tewas, ia menyerahkan [[Aji CandrabirawaCandabirawa]] kepada Narasoma.<ref>{{aut|Hardjowirogo}}. (1968). ''Sedjarah wajang purwa.'' Cet. ke-V, hlm. 180. Jakarta: Balai Pustaka.</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Pujawati]]
* [[Daftar tokoh wayang]]
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}