Kedudukan akal dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi ''''Kepenggunaan akal''' dalam agama Islam merupakan masalah yang masih diperdebatkan hingga saat ini. Dalam Islam, kepenggunaan akal terutama dalam agama t...' |
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Kepenggunaan akal''' dalam agama [[Islam]] merupakan masalah yang masih diperdebatkan hingga saat ini. Dalam [[Islam]], kepenggunaan [[akal]] terutama dalam agama tidak mendapat kedudukan secara pasti. Bagi sebagian kelompok, penggunaan [[akal]] dalam beragama itu adalah Haram, sebab hal itu akan menimbulkan pertentangan dengan beberapa dalil di dalam [[Hadis|Hadits]] maupun [[Al-Qur'an]]. Sedangkan di sisi lain, ada pula beberapa kelompok yang memandang penggunaan [[akal]] dalam beragama itu boleh, bahkan dianjurkan. Hal itu didasarkan pada asas manfaat yang diperoleh ketika umat menggunakan akalnya, maka akan lahirlah peradaban besar. Selain itu, penggunaan akal menurut kelompok ini sangatlah didukung oleh beberapa dalil [[Al-Qur'an]] yang memerintahkan [[Muslim|umat Islam]] untuk menggunakan akalnya.
Baris 33 ⟶ 34:
== Catatan kaki ==
<references />
{{Topik Islam|collapsed}}
{{portal|Islam}}
[[Kategori: Islam]]
[[Kategori: Al-Qur'an]]
[[Kategori: Hadis]]
|