Kedudukan akal dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
=== Terhadap Filsafat ===
[[Berkas:AverroesColor.jpg|jmpl|kiri|Ibnu Rusyd: Salah seorang pemikir Islam yang mendukung penggunaan filsafat dalam ranah agama]]
[[Filsafat]] yang juga produk dari akal budi manusia juga tak luput dari polemik dalam agama Islam. [[Filsafat]] yang asalnya dari [[Yunani]] ini bagi beberapa orang dianggap bagian dari kekafiran. Contoh paling nyata dari pengharaman filsafat ini bermula dari buku ''[[Tahafut Alal-Falasifah]]'' karya [[Al-Ghazali|Imam Al-Ghazali]] yang kemudian membuat tidak populernya filsafat di kalangan Islam belahan Timur<ref>{{Cite journal|date=2019-04-09|title=Tahafut al-Falasifah|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Tahafut_al-Falasifah&oldid=14983244|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Akan tetapi, banyak juga dari umat Islam yang memandang filsafat sebagai suatu jalan untuk memperkukuh keimanan dan membawa kebaikan, selagi tidak diarahkan kepada hal yang tidak bertentangan terhadap ajaran [[Islam]]. Hal itu dapat dilihat dari buku ''[[Tahafut Atat-Tahafut]]'' karangan [[Ibnu Rusyd]] yang bertujuan untuk membantah buku ''[[Tahafut Alal-Falasifah]]'' milik [[Al-Ghazali|Imam Al-Ghazali]]<ref>{{Cite journal|date=2019-04-04|title=Tahafut at-Tahafut|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Tahafut_at-Tahafut&oldid=14969614|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>.
 
== Catatan kaki ==