Zaman Klasik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 90:
 
Banyak penulis sudah mencoba menetapkan tarikh pasti dari "akhir" simbolis Abad Kuno. Tarikh-tarikh yang paling mengemuka adalah tarikh pemakzulan [[Kaisar Romawi|Kaisar Romawi untuk Wilayah Barat]] (tahun 476),<ref>Clare, I. S. (1906). Library of universal history: containing a record of the human race from the earliest historical period to the present time; embracing a general survey of the progress of mankind in national and social life, civil government, religion, literature, science and art. New York: Union Book. hlm. 1519 (bdk., Ancient history, as we have already seen, ended with the fall of the
Western Roman Empire; [...])</ref><ref>United Center for Research and Training in History. (1973). Bulgarian historical review. Sofia: Pub. House of the Bulgarian Academy of Sciences]. hlm. 43. (bdk. ... in the history of Europe, which marks both the end of ancient history and the beginning of the Middle Ages, is the fall of the Western Roman Empire.)</ref> tarikh penutupan [[Akademi Platonik|Perguruan Plato]] di Athena oleh [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar]] [[Yustinianus I]] (tahun 529),<ref>{{cite book |title=A History of Greek Literature |last=Hadas |first=Moses |year=1950 |publisher= Columbia University Press |isbn= 0-231-01767-7 |page= 273 dari 331 |url= https://books.google.com/?id=dOht3609JOMC&pg=PA273&dq=%22end+of+antiquity%22}}</ref> dan tarikh [[Muslim conquest of the Maghreb|penaklukan sebagian besar kawasan Laut Tengah]] oleh bala tentara [[Muslim]] (tahun 634–718).<ref name=Pirenne>[[Henri Pirenne]] (1937). [https://archive.org/details/MohammedAndChalemagne ''Mohammed and Charlemagne''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150408092705/https://archive.org/details/MohammedAndChalemagne |date=2015-04-08 }} Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh [[Bernard Miall]], 1939. Dari [[Internet Archive]]. Garis-garis besar tesis ini mula-mula diuraikan dalam sebuah artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah ''[[Revue Belge de Philologie et d'Histoire]]'' 1 (1922), hlmn. 77–86.</ref> Penaklukan Suriah (tahun 637), Mesir (tahun 639), Siprus (tahun 654), Afrika Utara (tahun 665), Hispania (tahun 718), kawasan selatan Galia (tahun 720), Kreta (tahun 820), Sisilia (tahun 827), dan Malta (tahun 870), maupun aksi-aksi pengepungan ibu kota Wilayah Timur Kekaisaran Romawi ([[Pengepungan Konstantinopel (674–678)|aksi pengepungan Konstantinopel tahun 674–678)]] dan [[Pengepungan Konstantinopel (717–718)|aksi pengepungan Konstantinopel tahun 717–718]]) yang dilakukan bala tentara Muslim merusak sendi-sendi ekonomi, kebudayaan, dan politik yang menyatukan kebudayaan-kebudayaan klasik di kawasan sekitar Laut Tengah dari generasi ke generasi, dan menamatkan Abad Kuno (baca artikel [[Henri Pirenne#Islam|Tesis Pirenne - Islam]]).<ref name=Pirenne/>
[[File:Byzantiumby650AD.svg|thumb|upright=1.2|Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 650, sesudah [[Penaklukan Islam|bangsa Arab menaklukkan]] provinsi Suriah dan provinsi Mesir, bertepatan dengan waktu bermukimnya [[orang Slav perdana]] di Semenanjung Balkan.]]
 
Senat Romawi masih terus menerbitkan maklumat sampai menjelang akhir abad ke-6, dan Kaisar Romawi Timur terakhir yang menggunakan [[bahasa Latin]] sebagai bahasa sidang majelis istana di Konstantinopel adalah [[Maurikius|Kaisar Maurisius]], yang bertakhta sampai tahun 602. Pemakzulan Kaisar Maurisius melalui [[dahagi]] yang dilakukan angkatan bersenjata Satuan Donau di bawah pimpinan panglima [[Phocas|Fokas]] memicu invasi orang Slav atas Semenanjung Balkan, memundurkan budaya perkotaan Balkan dan Yunani (yang memaksa masyarakat penutur bahasa Latin di Semenanjung Balkan untuk mengungsi ke daerah pegunungan, baca artikel [[asal-usul orang Rumania]]), serta memancing timbulnya [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|Perang Romawi-Sasani 602–628]] yang berbuntut pada pencaplokan semua kota besar Wilayah Timur selain Konstantinopel. Kekisruhan yang diakibatkannya baru reda sesudah [[penyebaran Islam|aksi-aksi penaklukan yang dilancarkan kaum Muslim]] pada abad ke-7 menuntaskan hilangnya kedaulatan Kekaisaran Romawi Timur atas semua kota besar selain ibu kota. Kaisar [[Heraklius]] di [[Konstantinopel]], yang memerintah pada kurun waktu ini, menggunakan bahasa Yunani alih-alih bahasa Latin sebagai bahasa sidang majelis istana, kendati bahasa Yunani memang sudah sejak semula menjadi bahasa ketatausahaan di daerah-daerah Wilayah Timur Kekaisaran Romawi. Sendi-sendi pemersatu Timur-Barat pun melemah dengan berakhirnya [[Kepausan Bizantin|Zaman Kepausan Bizantin]].<!--
 
[[Konstantinopel]], ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, menjadi satu-satunya kota besar peninggalan Kekaisaran Romawi terdahulu yang masih dikuasai bangsa Romawi, sekaligus menjadi kota terbesar di Eropa. Sepanjang milenium berikutnya, budaya Romawi kota Konstantinopel lambat laun mengalami perubahan, yang membuatsehingga para sejarawan Zaman Modern menggantimerasa perlu mengubah sebutan "Romawi" denganmenjadi "Romawi Timur" atau "[[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantin]]", thoughkendati manybanyak classical booksbuku, sculpturesarca, anddan technologiesteknologi survivedZaman thereKlasik alongmaupun withtradisi-tradisi classicalboga Romandan cuisinetradisi-tradisi andkeilmuan scholarlyRomawi traditions,Klasik wellmasih intotetap thelestari Middledi Ages,negara whenKekaisaran muchRomawi ofTimur itsampai was"ditemukan "rediscoveredkembali" bypada visitingAbad WesternPertengahan crusaders.oleh Indeed,Laskar theSalib inhabitantsdari ofBarat. ConstantinopleWarga continuedKonstantinopel tobahkan refermasih tomenyebut themselvesdiri as"orang RomansRomawi", asdemikian didpula theirpihak eventualyang conquerorsmenaklukkan inmereka pada tahun 1453, theyakni [[OttomansTurki Utsmani|orang Turki Osmanli]]. (baca artikel [[Rûm]]). andBudaya [[Romaioi]].)dan Theilmu classicalpengetahuan scholarshipZaman andKlasik cultureyang thatmasih waslestari stilldi preservedKonstantinopel indibawa Constantinopleserta wasoleh broughtwarganya byyang refugeesmengungsi fleeingke itsBarat conquestpada intahun 1453 anddan helpedturut toberjasa spark themencetuskan [[RenaissanceRenaisans]], see(baca artikel [[GreekCendekiawan scholarsYunani indalam the RenaissanceRenaisans]]).
 
Perubahan struktur sosial ekonomi yang berlangsung perlahan, ruwet, dan bertahap dalam perjalanan [[sejarah Eropa]]lah yang akhirnya bermuara pada peralihan dari Zaman Klasik ke Abad Pertengahan, dan tidak ada tarikh tertentu yang dapat ditetapkan sebagai tarikh terjadinya peralihan tersebut.
Ultimately, it was a slow, complex, and graduated change in the socioeconomic structure in [[European history]] that led to the changeover between Classical Antiquity and Medieval society and no specific date can truly exemplify that.
 
== Revivalisme politik ==
== Political revivalism==
{{Further|CarolingianRenaizans RenaissanceKaroling|Wangsa Ottonian Renaissance|Renaissance|Classicism|Legacy of the Roman EmpireRenaisans}}
InDi politicsbidang politik, thegagasan latedari Romanpenghujung conceptionZaman ofRomawi theKuno Empiretentang askekaisaran asebagai universalsebuah statenegara sejagat, headedyang bydikepalai onesatu supremeorang divinely-appointedpemimpin tertinggi pilihan rulerTuhan, unitedbergandengan withdengan Christianityagama asKristen asebagai universalsatu religionagama likewisesejagat, headedyang byjuga adikepalai supremeoleh satu orang [[patriarchbatrik]] tertinggi, provedterbukti verysangat influentialberpengaruh, evenbahkan aftersesudah thepemerintahan disappearancekekaisaran ofsirna imperialdari authorityWilayah in the westBarat.<!-- Kecenderungan This tendency reached its peak when [[Charlemagne]] was [[Coronation|crowned]] "Roman Emperor" in the year 800, an act which led to the formation of the [[Holy Roman Empire]]. The notion that an [[emperor]] is a [[monarch]] who outranks a mere king dates from this period. In this political ideal, there would always be a Roman Empire, a state whose jurisdiction extended to the entire civilized world.
 
In politics, the late Roman conception of the Empire as a universal state, headed by one supreme divinely-appointed ruler, united with Christianity as a universal religion likewise headed by a supreme [[patriarch]], proved very influential, even after the disappearance of imperial authority in the west. This tendency reached its peak when [[Charlemagne]] was [[Coronation|crowned]] "Roman Emperor" in the year 800, an act which led to the formation of the [[Holy Roman Empire]]. The notion that an [[emperor]] is a [[monarch]] who outranks a mere king dates from this period. In this political ideal, there would always be a Roman Empire, a state whose jurisdiction extended to the entire civilized world.
 
That model continued to exist in Constantinople for the entirety of the Middle Ages; the [[Byzantine Emperor]] was considered the sovereign of the entire Christian world. The [[Ecumenical Patriarch of Constantinople|Patriarch of Constantinople]] was the Empire's highest-ranked cleric, but even he was subordinate to the Emperor, who was "God's Vicegerent on Earth". The Greek-speaking Byzantines and their descendants [[Romioi|continued to call themselves "Romans"]] until the creation of a new Greek state in 1832.