Gedung Antara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel
update artikel
Baris 11:
}}
 
'''Gedung Antara''', yang terletak di Jalan Pos Utara No. 53 kawasan [[Pasar Baru]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]] (sekarang bernama Jalan Antara), adalah gedung tempat berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] berkumandang ke berbagai penjuru dunia.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>

Gedung ini pada masa era pemerintahan [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]] adalah gedung kantor berita Hindia Belanda bernama Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap ANETA). Gedung Kantor Berita Antara kemudian menjadi gedung bersejarah, berdasarkan Keputusan [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] dalam [[Kabinet Djuanda]] (9 April 1957-10 Juli 1959), [[Priyono]], pada tanggal 4 April 1959.<ref>{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
== Arsitektur Gedung ==
Baris 22 ⟶ 24:
 
Dominique Willem Beretty adalah seorang [[wartawan]] dan raja koran [[Hindia Belanda]]. Dia lahir di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada 20 November 1890, dari ibu perempuan [[Jawa]] bernama [[Marie Salem]] dan ayah berkebangsaan [[Italia]] bernama [[Dominique Auguste Leonardus Berretty]]. Dominique Willem Beretty mendirikan kantor berita ANETA pada 1 April 1917 bermodalkan uang pinjaman, dengan hanya dua orang pegawai, yakni Dominique Willem sendiri dan seorang juru ketik. Kantor ANETA menempati lokasi gedung di Pasar Baru yang kini menjadi Gedung Antara. Pada tahun 1919, Dominique Willem mengakuisisi dua perusahaan penerbit koran pesaingnya, yakni [[Nederlandsch Indisch Pers Agentschap]] (NIPA) dan [[Reuters Batavia]]<ref name=":2">{{Cite web|url=https://silviagalikano.com/2017/05/30/isola-dan-misteri-raja-media/|title=Isola dan Misteri Raja Media|last=Galikano|first=Silvia|date=2017-05-30|website=Silvia Galikano|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref> sehingga melakukan monopoli terhadap bisnis media pada saat itu dan mampu membuka biro perwakilan di beberapa kota utama Hindia Belanda. Dominique Willem Beretty menjadi direktur ANETA dan menjadi orang terkaya di Hindia Belanda pada saat itu.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/dw-berretty-legenda-sinyo-jawa-tampan-yang-jadi-raja-media-cAR1|title=DW Berretty: Legenda Sinyo Jawa Tampan yang Jadi Raja Media|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Man te paard naast de stand van Aneta op de Pasar Gambir in Batavia TMnr 60029703.jpg|jmpl|Seorang pria menunggang kuda berfoto di depan Gedung ANETA di Pasar Gambir, Batavia]]
 
Karir cemerlang Dominique Willem Beretty kemudian berakhir pada tahun 1931, ketika penyidik yang dibentuk oleh [[Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge]] menemukan adanya indikasi korupsi di ANETA, menyalahgunakan wewenang terhadap koran-koran Hindia Belanda, serta memonopoli pengadaan berita. Setelah itu, Dominique Willem Beretty mengasingkan diri ke Bandung, sebelum akhirnya tewas pada tahun 1934 akibat pesawatnya jatuh di gurun pasir Suriah dalam penerbangan pulang [[Amsterdam]] ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam rangka ingin menjual ANETA.<ref name=":2" />
 
Baris 32 ⟶ 34:
Ketika Gedung Antara bernama Domei dan Proklamasi Kemerdekaan berkumandang pada 17 Agustus 1945, Adam Malik yang menjadi Redaktur Tetap sekaligus merangkap Wakil Direktur Kantor Berita Antara datang ke Kantor Domei mendiktekan naskah Proklamasi yang baru saja dibacakan Bung Karno. Oleh Pangulu Lubis, berita Proklamasi dikirim ke bagian radio dengan diselipkan di antara berita-berita lain. Dua orang petugas yakni [[Sugirin|Markonis Soegiri]] dan [[Markonis|Markonis Wua]], mengawasi tersiarnya berita Proklamasi yang terselip di antara berita-berita lainnya dapat terlaksana, sehingga berita tentang Proklamasi Kemederkaan Indonesia menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, lalu dengan cepat menyebar ke [[Amerika Serikat]], [[India]], dan [[Australia]].<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/museum-dan-galeri-foto-jurnalistik-antara-jakarta/|title=Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta|date=2018-01-25|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
Selanjutnya, pada masa [[Agresi Militer Belanda I]] (21 Juli -5 Agustus 1947), Belanda memberikan Gedung Antara kepada [[Apotheek Van Gorkom]] (sebelum dinasionalisasi bernama PT Persatuan Dagang Pharmasi "Nurani"/J.v. Gorkom (N.V. Pharmaciutiche Handelsvereeniging J. van Gorkom & Co)<ref>{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2157/PP0011960.htm|title=PP No 1 Tahun 1960 Tentang Penentuan Perusahaan-Perusahaan Pharmasi Milik Belanda yang Dikenakan Nasionalisasi|last=|first=|date=16 Januari 1960|website=Setkab|access-date=22 Januari 2020}}</ref> dan baru tahun 1961 kembali dipergunakan oleh [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|LKBN Antara]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
== Era Kemerdekaan ==
Bangunan tersebut kemudian dipergunakan sebagai tempat Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara di mana bagian belakangnya digunakan sebagai percetakan untuk keperluan intern. Gedung Antara Pasar Baru saat ini menjadi Kantor Biro Foto dan [[Galeri Foto Jurnalistik Antara]], lokasi terpopuler yang sering menjadi tempat pameran foto di Jakarta.<ref>{{Cite web|url=https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1330|title=LKBN Antara, Warisan Adam Malik di Pasar Baru|website=Indoplaces.com|access-date=2020-01-22}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het kantoor van Antara News TMnr 20018023.jpg|jmpl|Kantor Berita Antara pada tahun 1971]]
 
Galeri Foto Jurnalistik Antara menjadi galeri foto satu-satunya di kawasan [[Asia Tenggara]]. Galeri Foto Jurnalistik Antara diresmikan oleh [[Pemimpin Umum Kantor Berita Antara]] [[Handjojo Nitimihardjo]] bernama "[[Graha Bhakti Antara]]" dan selalu rutin memamerkan karya-karya pewarta foto Kantor Berita Antara, fotografer nasional dan internasional. Musem Antara, yang memamerkan berbagai alat pendukung kegiatan jurnalistik pada masa Kemerdekaann Indonesia, menempati lantai 2 bangunan Gedung Antara.<ref>{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/produk/galeri-foto-jurnalistik-antara|title=Galeri Foto & Jurnalistik Antara : ANTARA|website=korporat.antaranews.com|access-date=2020-01-22}}</ref><br />
== Daftar Referensi ==