Zaman Klasik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 101:
== Revivalisme politik ==
{{Further|Abad Pembaharuan Karoling|Wangsa Ottonian|Renaisans}}
Di bidang politik, gagasan dari penghujung Zaman Romawi Kuno tentang kekaisaran sebagai sebuah negara sejagat, yang dikepalai satu orang pemimpin tertinggi pilihan Tuhan, bergandengan dengan agama Kristen sebagai satu agama sejagat, yang juga dikepalai oleh satu orang [[batrik]] tertinggi, terbukti sangat berpengaruh, bahkan sesudah pemerintahan kekaisaran sirna dari Wilayah Barat.<!-- Kecenderungan Thisberpola tendencypikir reachedseperti itsini peakmemuncak whenketika [[CharlemagneKarel Agung]] was [[CoronationPemahkotaan|crowneddinobatkan]] "Romanmenjadi Emperor"Kaisar inRomawi" thepada yeartahun 800, anyang actbermuara whichpada led to the formation of thepembentukan [[HolyKekaisaran RomanRomawi EmpireSuci]]. TheGagasan notion that anbahwa [[emperorkaisar]] isadalah akepala [[monarchmonarki]] whoyang outranksmengatasi araja meremuncul kinguntuk datespertama fromkalinya thispada period.kurun Inwaktu ini. thisMenurut politicalgagasan idealini, thereakan wouldselalu alwaysada besebuah anegara Romansemacam EmpireKekaisaran Romawi, a state whose jurisdictionyakni extendednegara todengan theyurisdiksi entireseluas civilizeddunia worldberadab.
 
Pola pemerintahan semacam ini tetap lestari di Konstantinopel sepanjang Abad Pertengahan. [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] dipandang sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di seluruh Dunia Kristen. [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Batrik Konstantinopel]] adalah rohaniwan tertinggi di Kekaisaran Romawi Timur, tetapi ia tetap kawula kaisar, "khalifatullah di muka bumi". Warga negara Kekaisaran Romawi Timur maupun anak cucu mereka [[Romioi|terus menyebut diri "orang Romawi"]] sampai dengan berdirinya negara baru bangsa Yunani pada tahun 1832.
That model continued to exist in Constantinople for the entirety of the Middle Ages; the [[Byzantine Emperor]] was considered the sovereign of the entire Christian world. The [[Ecumenical Patriarch of Constantinople|Patriarch of Constantinople]] was the Empire's highest-ranked cleric, but even he was subordinate to the Emperor, who was "God's Vicegerent on Earth". The Greek-speaking Byzantines and their descendants [[Romioi|continued to call themselves "Romans"]] until the creation of a new Greek state in 1832.
 
Seudah [[Kejatuhan Konstantinopel|Konstantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki]] pada tahun 1453, para [[Daftar Kepala Monarki Rusia|Ksar]] Rusia (gelar yang diambil dari kata ''Caesar'') menyatakan diri sebagai pelindung [[Gereja Ortodoks Timur|agama Kristen Ortodoks]], [[Moskwa]] pun disebut-sebut sebagai "[[Roma Ketiga]]", dan para ksar memerintah selaku kaisar pilihan Tuhan sampai dengan abad ke-20.<!--
After the [[fall of Constantinople]] in 1453, the Russian [[Czar of Russia|Czar]]s (a title derived from ''Caesar)'' claimed the Byzantine mantle as the champion of [[Eastern Orthodox Church|Orthodoxy]]; [[Moscow]] was described as the "[[Third Rome]]" and the Czars ruled as divinely-appointed Emperors into the 20th century.
 
Despite the fact that the Western Roman secular authority disappeared entirely in Europe, it still left traces. The [[Papacy]] and the [[Catholic Church]] in particular maintained Latin language, culture and literacy for centuries; to this day the popes are called ''[[Pontifex Maximus]]'' which in the classical period was a title belonging to the Emperor, and the ideal of [[Christendom]] carried on the legacy of a united European civilisation even after its political unity had disappeared.