Galai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
Pengembangan [[pelantak tubruk|hulu pembobol]] kira-kira sebelum abad ke-8 SM mengubah tata-cara berperang di laut, yang sampai saat itu masih berupa kegiatan mengerubuti kapal musuh dan bertarung satu lawan satu. Dengan tonjolan berat yang terpasang pada pangkal [[haluan]] dan dilapisi logam, biasanya [[perunggu]], sebuah kapal dapat melumpuhkan kapal musuh dengan menghantamkan hulu pembobol pada lambung kapal musuh hingga berlubang. Laju dan kegesitan nisbi kapal-kapal menjadi penting, karena kapal yang lamban akan dapat disalip dan dilumpuhkan oleh kapal yang laju. Rancangan-rancangan awal hanya menempatkan sebaris pendayung di lambung kapal yang tidak bergeladak, untuk menggerakkan batang dayung yang terpasang pada [[keliti]] di sepanjang bibir kapal. Agar mampu bergerak laju dan gesit dalam peperangan, sebuah kapal kayu harus diperlengkapi dengan sebanyak-banyaknya 25 sampai 30 batang dayung pada kedua belah sisinya. Penambahan sebaris dayung lagi sebelum ''ca.'' 750 SM, memungkinkan badan galai dibuat lebih pendek tanpa mengurangi jumlah pendayung, sehingga menjadikannya cukup kokoh sebagai alat penyeruduk yang efektif.<ref>Morrison, Coates & Rankov, (2000), hlmn. 27–32</ref>
Munculnya negara-negara yang lebih maju dan timbulnya persaingan di antara negara-negara itu mendorong pengembangan galai menjadi lebih canggih dengan jumlah baris pendayung berlipat ganda. Sepanjang pertengahan milenium pertama SM, kekuatan-kekuatan Laut Tengah mengembangkan kapal-kapal yang kian lama kian besar dan kian rumit. Hasil karya mereka yang tercanggih adalah [[triremis]] klasik berpenggerak 170 orang pendayung. Triremis-triremis dikerahkan dalam beberapa pertempuran laut selama [[Perang Yunani-Persia]] (502–449 SM) dan [[Perang Peloponnesos]] (431-404 SM), termasuk pula [[Pertempuran Aegospotamos]] pada 405 SM, yang memeteraikan kekalahan [[Liga Delos|Athena]] dari [[Sparta]] dan sekutu-sekutunya. Triremis adalah kapal canggih yang sangat menguras dana, baik untuk pembuatan maupun perawatannya, disebabkan oleh jumlah awaknya yang banyak. Pada abad ke-5, telah dikembangkan galai-galai perang canggih, yang bergantung pada keberadaan negara-negara besar dengan perekonomian maju untuk membuat dan merawatnya. Galai dihubung-hubungkan dengan kemutakhiran teknologi kapal perang sekitar abad ke-4 SM, dan hanya dapat dimiliki oleh negara maju dengan
=== Zaman Helenistis dan kebangkitan Republik ===
|