Kerajaan Haru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hans Bruno jay (bicara | kontrib)
H
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hans Bruno jay (bicara | kontrib)
J
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 66:
Peninggalan arkeologi di Kota China menunjukkan wilayah Haru memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok dan India.<ref name = melayuonline2 >[http://melayuonline.com/article/?a=aWdOL1U5bWh1MGY%3D= A Note on Aru and Kota China (Part 2)]</ref>.Namun dalam catatan Ma Huan, tidak seperti Pasai atau Malaka, pada abad ke-15 Haru bukanlah pusat perdagangan yang besar.<ref name=melayuonline1 />. Agaknya kerajaan ini kalah bersaing dengan Malaka dan Pasai dalam menarik minat pedagang yang pada masa sebelumnya aktif mengunjungi Kota China. Raja-raja Haru kemudian mengalihkan perhatian mereka ke perompakan.<ref name=melayuonline2/>
 
Haru memakai adat [[Melayu]], dan dalam [[Sulalatus Salatin]] para pembesarnya menggunakan gelar-gelar Melayu seperti "Raja Pahlawan" dan "Sri Indera". Namun adopsi terhadap adat Melayu ini mungkin tidak sepenuhnya, dan unsur-unsur adat non-Melayu ([[Karo]]) masih ada.<ref name = melayuonline1/>
 
== Daftar raja-raja ==