Perang Pacirebonan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 68:
 
Pada 1626, dua tahun setelah serah terima kuasa mutlak dari wali Sultan Banten yaitu Pangeran Ranamanggala, Mataram pada masa kekuasaan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung Hanyakrakusuma]] melakukan penyerangan kembali kepada [[kesultanan Banten]] yang kali ini dibantu oleh [[Palembang]], namun penyerangan ini juga tidak berhasil<ref name=djajadiningrat/>
 
=== Belanda mengepung [[Banten]] ===
 
Pada tahun 1633, [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']] melakukan penyerangan ke wilayah [[kesultanan Banten]] diantaranya Tanahara, Anyer dan Lampung, hal tersebut dikarenakan menurut [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']] orang Banten banyak yang melalukan pengerusakan dan perampokan kepada aset dan barang milik [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']], pada masa ini pihak [[kesultanan Banten]] berhasil mengalahkan pasukan [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']] yang pada masa itu sedang lemah akibat berperang dengan Mataram.
 
Pada tanggal 5 Januari 1634 [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']] mengirimkan lagi pasukan laut yang lebih kuat untuk mengepung Surosowan, maka diadakanlah blokade menyeluruh atas wilayah perairan teluk Banten. Pengepungan [[''Vereenigde Oostindische Compagnie'']] di perairan Tanahara dapat digagalkan oleh pasukan yang dipimpin Tubagus Singaraja, pejabat [[kesultanan Banten]] di Tanahara, sedangkan pengepungan di perairan pelabuhan Banten, baru dapat digagalkan setelah digunakan taktik yang baru<ref name=michrob/>
 
== Mataram, Cirebon dan Pra Perang Pacirebonan ==