Ababi, Abang, Karangasem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 35:
Sisa dari air yang telah ditumpahkan di Desa Ababi kemudian dibawa oleh Ida Betara ke Desa Jungutan (Desa Adat Sibetan) dan dengan permintaan serta persyaratan yang sama, Ida Betara menumpahkan air yang berasal dari titisan air. Tempat tersebut kemudian diberi nama Telaga Tiista (Telaga Tista). Daun kumbang sebagai pembungkus air tersebut dilemparkan di atas telaga tista dan sampai saat ini disebut kumbang. Desa Ababi sejak dahulu kala telah memiliki akar kebudayaan yang sangat kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya purana dan awig-awig desa. Desa babi juga telah mengalami pemekaran menjadi lima Desa Adat yaitu Kesimpar, Peladung, Kertasari, Tampuangan dan Jasi. Oleh karena Desa Adat tersebut merupakan bekas wilayah Desa Ababi maka hingga saat ini masih terdapat hubungan kerja atau ikatan antara desa-desa tersebut.<ref>[http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51398 Sejarah Desa Ababi Kecamatan Abang]</ref>
 
== Geografi ==
Desa Ababi memiliki luas wilayah sebesar 10,86 km² dan berada pada ketinggian wilayah rata-rata 573 meter di atas permukaan air laut ([[mdpl]]). Secara umum wilayah desa ini berada di kaki [[Gunung Agung]] dengan kemiringan lahan ke tenggara. Sebelah utara merupakan wilayah daerah paling tinggi dan sebelah timur dan tengah adalah daerah dengan tanah berbukit kecil yang sebagian besarnya area persawahan. Sedangkan sebelah barat dan selatan adalah daerah datar. Suhu udara siang hari berkisar 29&nbsp;°C-35&nbsp;°C. Desa Ababi memiliki curah hujan sebesar 2887,7 milimeter/tahun.
 
Baris 47:
}}
 
== Pemerintahan ==
=== Pembagian wilayah ===
Wilayah desa Ababi terdiri dari 12 dusun atau banjar. Beberapa nama dusun atau banjar tersebut memiliki persamaan nama dengan beberapa tempat di Klungkung. Hal ini mencirikan bahwa Desa Ababi mempunyai hubungan yang erat dengan Kerajaan Klungkung yakni orang-orang Klungkung yang berpindah ke Desa Ababi yang ditugaskan Kerajaan Bali untuk mengamankan desa pada waktu itu. Selain memiliki dua belas banjar, Desa Ababi juga memiliki satu Desa Adat atau Desa Pakraman Ababi yang terdiri dari lima Banjar Adat Murwa (Ngarep), tiga Banjar Adat Pemade, dua Banjar Adat Pragunung, dan tiga Desa Adat Sasempalan. 12 dusun atau banjar tersebut yaitu: