Selawat Tarhim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Memberikan referensi dan memperbaiki narasi
Baris 3:
{{refimprove}}
[[Berkas:Shalawat Tarhim.ogg|jmpl|Shalawat Tarhim.]]
'''ShalawatSelawat Tarhim''' adalah doa pujian bacaan seruan [[selawat]] yang dikumandangkan beberapa waktu sebelum [[adzan]] menjelang [[Salat Subuh]]. Pada pagi hari menjelang sholat subuh, banyak masjid di Indonesia yang mengumandangkan bacaan tarhim ini<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/p75wj3282|title=Menelusuri Jejak Shalawat Tarhim|date=2018-04-14|website=Republika Online|access-date=2020-01-31}}</ref>. Selawat ini cukup populer dan sering pula diperdengarkan pada bulan suci Ramadhan, terutama saat menjelang sahur dan imsak.
 
Dahulu, shalawatselawat tahrim ini diperdengarkan di hampir seluruh masjid dan mushalla di tanah air, terutama di wilayah Jawa Timur. meskiMeski kini intensitasnya tidak seperti dulu, namun shalawatselawat tarhim ini masih sering diperdengarkan selagi menunggu waktu subuh tiba atau sesaat sebelum adzan dikumandangkan. Tak heran memang mengingat bait dan syairnya mengandung makna yang dalam.
Pada pagi hari menjelang waktu sholat subuh kita seluruh masyarakat Muslim di Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan bacaan tarhim. Shalawat tarhim ini sangat melegenda di tanah air dan menjadi lantunan shalawat yang menemani pagi hari kita setiap harinya terutama di bulan Ramadhan pada waktu sahur dan imsak. Alunan sholawat tarhim ini sangat enak didengar, merdu dan menyentuh hati. Membuat pendengarnya terbangun dan semangat dalam menjalankan ibadah shalat Subuh.
 
ShalawatSelawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960an. Penciptanya adalah [[Mahmoud Khalil Al-Hussary|Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary]], ketua Jam’iyyatul Qurro’ di [[Kairo]], [[Mesir]]<ref>{{Cite web|url=https://tebuireng.online/sejarah-dan-dalil-tarhim/|title=Sejarah dan Dalil Tarhim|last=Online|first=Tebuireng|website=Tebuireng Online|language=id-ID|access-date=2020-01-31}}</ref>.
Dahulu shalawat tahrim ini diperdengarkan di hampir seluruh masjid dan mushalla di tanah air terutama di wilayah Jawa Timur. meski kini intensitasnya tidak seperti dulu, namun shalawat tarhim ini masih sering diperdengarkan selagi menunggu waktu subuh tiba atau sesaat sebelum adzan dikumandangkan. Tak heran memang mengingat bait dan syairnya mengandung makna yang dalam.
 
Shalawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960an. Penciptanya adalah [[Mahmoud Khalil Al-Hussary|Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary]], ketua Jam’iyyatul Qurro’ di [[Kairo]], [[Mesir]].
 
{| class="wikitable"