Biologi molekular: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
|||
Baris 23:
PCR memanfaatkan enzim [[DNA polimerase]] yang secara alami memang berperan dalam perbanyakan DNA pada proses [[replikasi]]. Namun demikian, tidak seperti pada [[organisme]] hidup, proses PCR hanya dapat menyalin fragmen pendek DNA, biasanya sampai dengan 10 kb (kb=''kilo base pairs''=1.000 [[pasang basa]]). Fragmen tersebut dapat berupa suatu [[gen]] tunggal, atau hanya bagian dari suatu gen.
Proses PCR untuk memperbanyak DNA melibatkan serangkaian siklus [[temperatur]] yang berulang dan masing-masing siklus terdiri atas tiga tahapan. Tahapan yang pertama adalah [[denaturasi]] cetakan DNA (''DNA template'') pada temperatur 94-96°C, yaitu pemisahan utas ganda DNA menjadi dua utas tunggal. Sesudah itu, dilakukan penurunan temperatur pada tahap kedua sampai 45-60°C yang memungkinkan terjadinya penempelan (''annealing'') atau [[hibridisasi]] antara [[oligonukleotida]] primer dengan utas tunggal cetakan DNA. Primer merupakan oligonukelotida utas tunggal yang sekuens-nya dirancang komplementer dengan ujung fragmen DNA yang ingin disalin; ''primer'' menentukan awal dan akhir daerah yang hendak disalin. Tahap yang terakhir adalah tahap ekstensi atau elongasi (''elongation''), yaitu pemanjangan primer menjadi suatu utas DNA baru oleh enzim [[DNA polimerase]]. Temperatur pada tahap ini bergantung pada jenis DNA polimerase yang digunakan. Pada akhirnya, satu siklus PCR akan menggandakan jumlah [[molekul]] cetakan DNA atau DNA target, sebab setiap utas baru yang disintesis akan berperan sebagai cetakan pada siklus selanjutnya.,.,
=== Elektroforesis gel ===
|