Wirun, Mojolaban, Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: perbaikan posisi templat stub
S Rifqi (bicara | kontrib)
pengembangan artikel
Baris 1:
{{desa
|peta =
|nama = Wirun
|provinsi = Jawa Tengah
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Sukoharjo
|kecamatan = Mojolaban
|kode pos = 57554
|nama pemimpin = -
|luas = -
|penduduk = 7.820 jiwa (2019)<ref name="datasukoharjo">{{Cite web|url=http://sukoharjokab.go.id/laporan_kependudukan/jiwa/rekap/8/|title=Jumlah Penduduk Kecamatan Mojolaban Tahun 2019 Semester 1|last=|first=|date=2019|website=Data Kependudukan Kabupaten Sukoharjo|access-date=1 Februari 2020}}</ref>
|penduduk =-
|kepadatan =
}}
'''Wirun''' (terkenal sebagai '''Desa Wisata Wirun''') adalah sebuah [[desa]] di [[Mojolaban, Sukoharjo|Kecamatan Mojolaban]], [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]].
'''Wirun''' Desa Wisata Wirun menjadi salah satu desa wisata yang paling dikenal di Sukoharjo karena banyaknya potensi wisata yang dimiliki kawasan itu. Desa yang berada di Kecamatan Mojolaban itu pun memiliki akses yang mudah untuk dituju dari Kota Solo dan Karanganyar. Berjarak satu kilometer dari Kota Solo, Desa Wirun menjadi lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan lokal hingga mancanegara.
 
Desa Wirun menjadi salah satu desa wisata yang paling dikenal di Sukoharjo karena banyaknya potensi wisata yang dimiliki kawasan itu.<ref name="solopos">{{Cite web|url=https://www.solopos.com/wirun-sukoharjo-digagas-jadi-perintis-desa-inovatif-jateng-912343|title=Wirun, Sukoharjo Digagas Jadi Perintis Desa Inovatif Jateng|last=Wicaksono|first=R. Bony Eko|date=25 April 2018|website=Solopos.com|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref> Desa ini memiliki akses yang mudah untuk dituju dari [[Kota Surakarta]] dan [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]].
Salah satu potensi terbesar yang membuat Wirun dikenal secara global adalah pembuatan kerajinan gamelan oleh para warga desa. Selain gamelan, pembuatan kerajinan yang digeluti sebagai mata pencaharian warga setempat adalah kerajinan kain jumputan yang telah diekspor ke luar negeri, kerajinan wayang kertas, kerajinan keris, kerajinan genteng, kerajinan batik kayu, dan budidaya tanaman bonsai.
 
Salah satu potensi terbesar yang membuat Wirun dikenal secara global adalah pembuatan kerajinan gamelan oleh para warga desa.<ref name="solopos" /><ref name="tribunnews">{{Cite web|url=https://solo.tribunnews.com/2017/10/21/menengok-wirun-desa-pusat-pengrajin-gamelan-di-mojolaban-sukoharjo-jateng|title=Menengok Wirun, Desa Pusat Pengrajin Gamelan di Mojolaban, Sukoharjo, Jateng|last=|first=|date=21 Oktober 2017|website=Tribun Solo|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref><ref name="indonesiagoid">{{Cite web|url=https://www.indonesia.go.id/ragam/seni/seni/wirun-desa-pelestari-gamelan-jawa|title=Wirun, Desa Pelestari Gamelan Jawa|last=|first=|date=19 Desember 2019|website=Indonesia.go.id|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref> Selain gamelan, pembuatan kerajinan yang digeluti sebagai mata pencaharian warga setempat adalah kerajinan kain jumputan yang telah diekspor ke luar negeri, kerajinan wayang kertas, kerajinan keris, kerajinan genteng, kerajinan batik kayu, dan budidaya tanaman bonsai.
Suguhan kesenian lokal seperti kethoprak, jathilan, dan karawitan menjadi daya tarik tersendiri untuk menyambut para turis asing yang berwisata ke Dewa Wirun. Di itu, para wisatawan yang didominasi warga negara Belanda biasanya datang untuk menetap selama satu hingga dua hari untuk belajar tentang pembuatan kerajinan seperti gamelan dan wayang di rumah-rumah penduduk. Karena lokasinya yang relatif cukup jauh dari kawasan kota Solo, rumah penduduk setempat pun banyak yang disewakan bagi warga asing dan wisatawan lokal pada masa-masa ramai kunjungan wisatawan. Penjualan gamelan menjadi potensi yang diunggulkan karena pemasarannya yang mencapai luar negeri.
 
Suguhan kesenian lokal seperti kethoprak, jathilan, dan karawitan menjadi daya tarik tersendiri untuk menyambut para turis asing yang berwisata ke DewaDesa Wirun.<ref name="solopos" /> Di samping itu, para wisatawan yang didominasi warga negara Belanda biasanya datang untuk menetap selama satu hingga dua hari untuk belajar tentang pembuatan kerajinan seperti gamelan dan wayang di rumah-rumah penduduk. Karena lokasinya yang relatif cukup jauh dari kawasan kotaKota Solo, rumah penduduk setempat pun banyak yang disewakan bagi wargawisatawan asingdomestik dan wisatawanataupun lokalmancanegara pada masa-masa ramai kunjungan wisatawan. Penjualan gamelan menjadi potensi yang diunggulkan karena pemasarannya yang mencapai luar negeri.<ref name="solopos" /><ref name="indonesiagoid" /><ref name="suaracom">{{Cite web|url=https://www.suara.com/foto/2016/02/08/152432/perajin-gong-desa-wirun|title=Perajin Gong Desa Wirun|last=Chaniago|first=Bernard|date=8 Februari 2016|website=suara.com|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref>
Dari catatan, industri kerajinan gamelan di Desa Wirun sudah muncul sejak tahun 1956, dirintis pertama kali oleh Reso Wiguno.{{cn}} Dorongan kebutuhan ekonomi menjadi latar belakang home industri tersebut. Pasalnya, Mojolaban bukanlah sebuah wilayah dengan hasil pertanian yang berlimpah.
 
Dari catatan, industriIndustri kerajinan gamelan di Desa Wirun sudah muncul sejak tahun 1956, dan dirintis pertama kali oleh Reso Wiguno.{{cn}}<ref name="solopos" /> Dorongan kebutuhan ekonomi menjadi latar belakang home industri rumah tersebut. Pasalnya, Mojolaban bukanlah sebuah wilayah dengan hasil pertanian yang berlimpah.
 
== Referensi ==
<references />
{{kelurahan-stub}}