Kuma-kuma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ |
Tag: Pengembalian |
||
Baris 23:
Safron memiliki rasa khas sedikit pahit dan berbau harum seperti [[iodoform]] atau [[rumput kering]] yang disebabkan zat kimia bernama [[picrocrocin]] dan [[safranal]].<ref name="McGee_423">{{Harvnb|McGee|2004|p=423}}.</ref><ref name="Katzer_2001">{{Harvnb|Katzer|2001}}.</ref> Safron mengandung [[crocin]], salah satu bahan pewarna [[karotenoid]] yang membuat makanan menjadi [[kuning]] [[emas|keemasan]]. Warna kuning terang safron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Dalam [[bahasa Melayu]], safron disebut koma-koma dan merupakan bumbu yang membuat [[nasi briyani]] (nasi beryani) menjadi berwarna kuning. Dalam [[bahasa Arab]], safron ini disebut Za'faran (زَعْفَرَان), yang berasal dari kata ''aṣfar'' (أَصْفَر) yang berarti "kuning". Dalam [[bahasa Inggris]] ditulis sebagai ''saffron'', diambil dari [[bahasa
== Deskripsi ==
Baris 30:
| colspan="2" align="center" | '''Morfologi kuma-kuma'''
|- style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Crocus sativus - Köhler–s Medizinal-Pflanzen-194.jpg|
|- bgcolor=#eeffee
| style="width:10px; height:10px; background:#ff4619;" | || → Kepala putik (stigma) (ujung [[pistil]])
Baris 41:
|}
Kuma-kuma hasil domestikasi ''C. sativus'' adalah [[tumbuhan tahunan]] (perenial) yang [[bunga|berbunga]] di [[musim gugur]]. Tanaman ini tidak tumbuh di alam bebas dan merupakan mutan [[poliploidi]] yang steril dari ''[[Crocus cartwrightianus]]'' asal Mediterania timur yang berbunga di musim gugur.<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref> Penelitian botani mengungkap ''C. cartwrightianus'' berasal dari pulau [[Kreta]], dan bukan dari [[Asia Tengah]] seperti yang dulu diperkirakan orang.<ref name="Katzer_2001">{{Harvnb|Katzer|2001}}.</ref> Kuma-kuma penghasil safron merupakan hasil [[seleksi buatan]] oleh pembudidaya yang menginginkan tangkai putik (stigma) yang panjang. Bunga kuma-kuma yang berwarna ungu tidak menghasilkan biji karena steril, dan reproduksi tanaman bergantung pada bantuan manusia. Setelah tanaman selesai berbunga, [[subang]] harus digali dan dipisah-pisahkan untuk
Setelah mengalami periode [[estivasi]] di musim panas, dari subang muncul sekitar 5–11 helai daun hijau ramping yang tumbuh ke atas. Panjang helai daun bisa mencapai 40 cm. Di musim gugur keluar kuncup bunga berwarna ungu. Kuma-kuma baru berbunga di bulan Oktober setelah sebagian besar tumbuhan berbunga sudah menghasilkan biji. Bunga berwarna cemerlang, mulai dari warna ungu terang hingga ungu bernuasa merah jambu.<ref name="Willard_3">{{Harvnb|Willard|2001|p=3}}.</ref> Sewaktu berbunga, tinggi tanaman rata-rata adalah 30 cm.<ref name="DPIWE_2005">{{Harvnb|DPIWE|2005}}.</ref> Dari dalam bunga keluar tiga tangkai putik yang di ujungnya terdapat kepala putik berwarna merah tua berukuran panjang 25–30 mm..<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref>
== Budidaya ==
[[Berkas:Crocus sativus2.jpg|
Kuma-kuma tumbuh subur di iklim yang mirip dengan [[Maquis shrubland]] di Mediterania atau [[kaparal]] di Amerika Utara, dengan angin musim panas yang kering berhembus melewati tanah kering atau semi kering. Walaupun demikian, tanaman bisa bertahan dalam musim dingin yang membeku, tahan terhadap [[embun beku]] sampai kira-kira −10 °C atau tertutup salju untuk sementara waktu.<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref><ref name="Willard_2-3">{{Harvnb|Willard|2001|pp=2-3}}.</ref>
Baris 88:
| colspan="2" align="center" | '''Pembentukan [[crocin]]'''
|- align="center" style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Crocetin safranal esterification.png|
|- bgcolor=#F5F5DC
| style="width:7px; height:10px; background:#A6CAF0;" | || — [[Anomer|β]]-[[Monosakarida#Isomerisme|D]]-gentiobiosa
Baris 98:
| colspan="2" align="center" | '''Picrocrocin dan safranal'''
|- align="center" style="background:#FFFFFF; color:#111111;"
| colspan="2" align="center" | [[Berkas:Picrocrocin safranal highlighted.png|
|- bgcolor=#F5F5DC
| style="width:25px; height:10px; background:#F5D76C;" | || — [[Gugus]] [[safranal]]
Baris 178:
== Sejarah ==
[[Berkas:Cueilleuse de safran, fresque, Akrotiri, Grèce.jpg|
Safron sudah dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Tanaman safron yang dibudidayakan orang sekarang ini berasal dari spesies ''Crocus cartwrightianus'' yang berasal dari alam bebas. Spesies ''C. sativus'' yang muncul di akhir [[zaman perunggu]] di pulau [[Kreta]] adalah mutan steril dari ''C. cartwrightianus'', akibat seleksi yang dilakukan petani dengan hanya menanam tanaman safron yang memiliki tangkai putik yang panjang.<ref name="Goyns_1">{{Harvnb|Goyns|1999|p=1}}.</ref> Safron pertama kali dicatat dalam naskah botani asal abad ke-7 [[SM]] yang dikumpulkan atas perintah [[Ashurbanipal]]. Sejak itu selama 4.000, safron terus disebut-sebut orang sebagai obat yang bisa mengobati lebih dari 90 jenis penyakit.<ref name="Honan_2004">{{Harvnb|Honan|2004}}.</ref>
Baris 187:
Selanjutnya, safron disebut-sebut dalam legenda Yunani tentang pelayaran ke [[Kilikia]]. Para petualang pergi untuk menemukan safron paling berharga di dunia.<ref name="Willard_2-3">{{Harvnb|Willard|2001|pp=2-3}}.</ref> Legenda lain tentang Crocus dan Smilax mengisahkan Crocus yang disihir menjadi tanaman kuma-kuma penghasil safron.<ref name="Willard_2">{{Harvnb|Willard|2001|p=2}}.</ref> Safron banyak digunakan orang Mediterania pada zaman kuno, termasuk pedagang minyak wangi di [[Mesir]], dokter di [[Gaza]], orang kota di [[Rhodes]],<ref name="Willard_58">{{Harvnb|Willard|2001|p=58}}.</ref> dan wanita penghibur (''[[hetaerae]]'') di Yunani sebagai bahan campuran [[parfum]], obat [[salep]],<ref name="Willard_41">{{Harvnb|Willard|2001|p=41}}.</ref> [[potpuri]], [[maskara]], [[sesajen]], dan [[obat tradisional]].<ref name="Willard_41">{{Harvnb|Willard|2001|p=41}}.</ref>
Di Mesir, Cleopatra mencampurkan safron ke dalam air mandi agar lebih bergairah dalam bercinta.<ref name="Willard_55">{{Harvnb|Willard|2001|p=55}}.</ref> Ahli pengobatan tradisional di Mesir menggunakan safron sebagai obat untuk semua penyakit [[gastrointestinal]].<ref name="Willard_34-35">{{Harvnb|Willard|2001|pp=34-35}}.</ref> Safron juga digunakan sebagai pewarna kain di kota-kota Timur Tengah seperti [[Sidon]] dan [[Tyre]].<ref name="Willard_59">{{Harvnb|Willard|2001|p=59}}.</ref> Bangsa Romawi begitu senang dengan safron sampai perlu membawanya ke selatan [[Gallia]] sewaktu membuka koloni dan ditanam secara besar-besaran di sana hingga saat kejatuhan Roma. Beberapa pendapat yang bertentangan mengatakan Safron baru dikenal kembali di
=== Asia ===
[[Berkas:Gomateswara.jpg|
Orang zaman purba asal 50.000 tahun yang lalu sudah menggunakan pigmen pewarna dari safron untuk menggambar binatang buas di tempat yang sekarang dikenal sebagai [[Irak]].<ref name="Willard_2">{{Harvnb|Willard|2001|p=2}}.</ref><ref name="Humphries_20">{{Harvnb|Humphries|1998|p=20}}.</ref> Orang Sumeria juga menggunakan safron yang tumbuh liar untuk pengobatan tradisional.<ref name="Willard_12">{{Harvnb|Willard|2001|p=12}}.</ref> Safron sudah menjadi komoditas perdagangan dalam kebudayaan orang Minoa sekitar 2.000 tahun SM. Safron juga disebut dalam [[Kitab Kidung Agung]]<ref name="Humphries_19">{{Harvnb|Humphries|1998|p=19}}.</ref>
Baris 200:
Beberapa teori memperkirakan saat orang [[Asia Selatan]] mulai mengenal safron, tetapi diwarnai ketidakcocokan. Menurut catatan sejarah orang [[Kashmir]] dan orang [[Tiongkok]], safron baru dikenal sejak 900–2.500 tahun yang lalu.<ref name="Lak_1998b">{{Harvnb|Lak|1998b}}.</ref><ref name="Fotedar_128">{{Harvnb|Fotedar|1998-1999|p=128}}.</ref><ref name="Dalby_2002_95">{{Harvnb|Dalby|2002|p=95}}.</ref> Sebaliknya sejarawan yang mempelajari naskah Persia kuno, safron mulai dikenal di Asia Selatan sekitar 500 SM,<ref name="McGee_422">{{Harvnb|McGee|2004|p=422}}.</ref> berdasarkan bukti orang Persia sudah memindahkan subang ke taman dan kebun yang baru di sekitar zaman itu<ref name="Dalby_2003_256">{{Harvnb|Dalby|2003|p=256}}.</ref>, serta invasi Persia dan kolonisasi Kashmir. Orang Fenisia memasarkan safron asal Kashmir sebagai bahan pewarna kain dan obat depresi.<ref name="Willard_41">{{Harvnb|Willard|2001|p=41}}.</ref> Sejak itu, penggunaan safron pada makanan dan bahan pencelup kain menyebar ke seluruh Asia Selatan. Setelah wafatnya [[Siddharta Gautama]], pendeta Buddha di India mulai memakai jubah yang diwarnai dengan safron.<ref name="Tarvand_2005">{{Harvnb|Tarvand|2005}}.</ref>
Catatan tentang Tiongkok yang ditulis seorang penulis Armenia [[Anania dari Shirak]] dari abad ke-7 mengisahkan "safron dalam jumlah tidak terbatas terdapat di sana, sampai-sampai kalau ada orang yang pergi berburu menunggang kuda putih, dan berpakaian putih sambil membawa [[alap-alap]] putih, orang itu sewaktu pulang akan berlumuran warna kuning."[http://rbedrosian.com/china.htm] Selain itu, safron juga disebut-sebut dalam naskah pengobatan kuno Tiongkok, termasuk di dalam [[farmacopeia]] 42 jilid berjudul ''Shennong Bencaojing'' (神農本草經 — "Shennong's Great Herbal", dikenal juga sebagai ''Pen Ts'ao'' atau ''Pun Tsao'') terbitan 200-300 SM<!--From Hayes 2001 (needs to be further verified): around 2735 BC-->. <!--From Hayes 2001: Written by--> Naskah ini disebut sebagai karya Kaisar [[Shennong]] dan mendokumentasikan 252 ramuan obat berdasarkan [[fitokimia]] untuk berbagai penyakit.<ref name="Tarvand_2005">{{Harvnb|Tarvand|2005}}.</ref><ref name="Hayes_6">{{Harvnb|Hayes|2001|p=6}}.</ref><ref name="SNL_2005">{{Harvnb|Shen-Nong Limited|2005}}.</ref>
Manuskrip yang ditulis pada [[abad ke-3]] justru mencatat Kashmir sebagai tempat asal safron. Ahli pengobatan Tiongkok bernama Wan Zhen menulis "Safron berasal dari Kashmir, orang menanamnya di sana untuk dipersembahkan kepada sang Buddha." Penggunaan safron pada zaman itu ditulis Wan Zhen, "Bunga layu setelah beberapa hari, dan lalu safron diambil. Safron disukai karena warnanya yang kuning dan bisa digunakan untuk memberi aroma pada [[anggur (minuman)|anggur]]."<ref name="Dalby_2002_95">{{Harvnb|Dalby|2002|p=95}}.</ref>
=== Eropa ===
[[Berkas:Thomas Becket Murder.JPG|
Budidaya safron di [[Eropa]] menurun drastis setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi. Safron diintroduksi kembali ketika kebudayaan orang Moor menyebar ke [[Andalusia]],
Pencurian muatan kapal oleh kalangan bangsawan memicu "Perang Safron" yang berlangsung selama 14 minggu.<ref name="Willard_99">{{Harvnb|Willard|2001|p=99}}.</ref> Kekuatiran terganggunya pasokan safron akibat ulah bajak laut mendorong penanaman safron di [[Basel]] dan ternyata tumbuh subur<ref name="Willard_101">{{Harvnb|Willard|2001|p=101}}.</ref> Penanaman dan perdagangan safron kemudian menyebar ke [[Nuremberg]]. Pemerintah Nuremberg sampai harus mengeluarkan hukum ''Safranschou'' yang mengatur perdagangan safron akibat ulah pedagang yang ingin meraih untung dengan memalsukan safron atau mencampur safron dengan bahan lain. Pedagang yang melanggar bisa didenda, atau dipenjara, dengan ancaman maksimal hukuman mati<ref name="Willard_103-104">{{Harvnb|Willard|2001|pp=103-104}}.</ref> Tidak lama kemudian, budidaya safron menyebar ke Inggris, khususnya di [[Norfolk]] dan [[Suffolk]]. Salah satu kota di [[Essex]] yang dinamakan [[Saffron Walden]] merupakan pusat penanaman dan perdagangan safron nomor satu di Inggris. Penanaman dan penggunaan safron di Eropa baru mengalami kemunduran setelah Eropa dibanjiri rempah-rempah eksotik dari belahan dunia bagian Timur, seperti [[kakao]], [[kopi]], [[teh]], dan [[vanili]].<ref name="Willard_117">{{Harvnb|Willard|2001|p=117}}.</ref><ref name="Willard_132-133">{{Harvnb|Willard|2001|pp=132-133}}.</ref> Penanaman safron hanya bertahan di
Imigran asal Eropa datang ke Amerika membawa safron. Jemaat [[Gereja Schwenkfelder]] banyak yang sukses sebagai petani safron di Eropa dan membawa serta sekoper penuh subang ketika berimigrasi ke Amerika.<ref name="Willard_143">{{Harvnb|Willard|2001|p=143}}.</ref> Pada tahun 1730, orang [[Pennsylvania Dutch]] sudah menanam safron di seluruh wilayah bagian timur [[Pennsylvania]]. Berbagai koloni Spanyol di Karibia memberi safron produksi Amerika dalam jumlah banyak, sehingga harga safron di bursa komoditi Philadephia dipatok setara dengan harga [[emas]].<ref name="Willard_138">{{Harvnb|Willard|2001|p=138}}.</ref> Perdagangan dengan koloni Spanyol terhenti setelah [[Perang 1812]] karena kapal pedagang yang mengangkit safron banyak yang hancur.<ref name="Willard_138-139">{{Harvnb|Willard|2001|pp=138-139}}.</ref> Walaupun demikian, orang Pennsylvania Dutch terus menanam safron dalam jumlah terbatas untuk dijual di pasar lokal dan digunakan sebagai bahan kue, mi, dan masakan ayam atau ikan.<ref name="Willard_142-146">{{Harvnb|Willard|2001|pp=142-146}}.</ref> Kebun safron di Amerika tetap bertahan hingga sekarang di [[Lancaster County, Pennsylvania]].<ref name="Willard_143">{{Harvnb|Willard|2001|p=143}}.</ref>
== Manfaat dan perdagangan ==
[[Berkas:ValencianPaella.jpg|
Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan [[makanan Arab|Arab]], [[makanan India|India]], [[makanan Asia|Asia]] Tengah, [[masakan Iran|Iran]], [[makanan Eropa|Eropa]], [[masakan Maroko|Maroko]], dan [[Cornwall|masakan orang Cornish]] sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga [[safflower]] (''Carthamus tinctorius'') yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan [[kunyit]] sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti [[antikarsinogenik]] (pencegah [[kanker]]),<ref name="Abdullaev_1">{{Harvnb|Abdullaev|2002|p=1}}.</ref> anti-mutagenik (pencegah mutasi), immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan [[antioksidan]]<ref name="Abdullaev_1">{{Harvnb|Abdullaev|2002|p=1}}.</ref><ref name="Assimopoulou_2005">{{Harvnb|Assimopoulou|2005|p=1}}.</ref><ref name="Chang">{{Harvnb|Chang|Kuo|Wang|1964|p=1}}.</ref>
Baris 221:
| colspan="2" align="center" | '''Peta dunia penanaman safron'''
|- style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Saffron crocus sativus modern world production.png|
|- bgcolor=#ffeeee
| style="width:10px; height:10px; background:#800000;" | || — Wilayah penanaman utama
Baris 243:
== Kultivar ==
[[Berkas:Iran saffron threads.jpg|
Di seluruh dunia terdapat beberapa [[kultivar]] tanaman safron. Kultivar asal Spanyol dengan merek dagang "Spanish Superior" and "Creme" terkenal dengan warna, rasa, dan aroma yang lebih lembut. Safron yang ditanam di Italia memiliki warna, rasa, dan aroma yang lebih tajam, tetapi masih kalah dengan kultivar asal Yunani Makedonia, Iran, dan Kashmir.
[[Berkas:Red-crocus-thread-greek-v2.jpg|
Kultivar "Aquila" (''zafferano dell'Aquila'') asal Italia terkenal dengan safron berwarna terang dan bau yang tajam karena kandungan safranal dan crocin yang tinggi. Safron jenis ini hanya ditanam di lahan seluas 8 hektare di Lembah Navelli, wilayah [[Abruzzo]], dekat [[L'Aquila]].
Baris 253:
== Kualitas ==
[[Berkas:Crocus sativus 003.jpg|
{| cellpadding="1" border="0" style="float: left; margin: 0em 1em 1em 0em; width: 208px; border: 1px #bbbbbb solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|